• Info DPR

Komisi VIII DPR Puji BNPB, Dorong Penambahan Anggaran Rp2 Triliun

Agus Mughni Muttaqin | Minggu, 07/12/2025 23:47 WIB
Komisi VIII DPR Puji BNPB, Dorong Penambahan Anggaran Rp2 Triliun Ilustrasi BNPB

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (BASARNAS) yang dinilai sigap dalam menangani bencana di berbagai daerah.

Ia menegaskan bahwa kedua lembaga tersebut selalu berada di garis depan dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat, termasuk pada peristiwa banjir di Sumatera Utara dan erupsi Gunung Semeru.

“Alhamdulillah, BNPB di sini kemarin bekerja sangat baik, menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan dan memberi pertolongan saat musibah terjadi. Di Sumatera Utara juga bekerja sangat keras, begitu juga Basarnas dan masyarakat,” ujar Singgih kepada Parlementaria usai kegiatan Kunjungan Spesifik Komisi VIII DPR ke Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (6/12).

Singgih menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Semeru masih berpotensi berlanjut, meski dalam skala kecil. Petugas di lapangan terus memantau perkembangan, sementara Komisi VIII mengikuti secara langsung koordinasi BNPB di wilayah terdampak.

Terkait mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, Singgih mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta Kementerian Keuangan untuk menambah anggaran BNPB tahun 2026. Usulan anggaran ditingkatkan dari sebelumnya Rp400 miliar menjadi antara Rp1 triliun hingga Rp2 triliun guna memperkuat persiapan penanggulangan bencana di seluruh Indonesia.

“Kemarin kita sudah menyampaikan kepada pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, agar anggaran BNPB 2026 ditambah. Dari Rp400 miliar, kita ACC untuk ditingkatkan menjadi 1 sampai 2 triliun,” tegasnya.

Ia menilai anggaran sebelumnya belum mencukupi untuk pengadaan peralatan mitigasi bencana dan berbagai kebutuhan teknis lainnya. Sementara itu, anggaran siap pakai yang digunakan saat terjadi bencana pun memiliki batas tertentu.

“Kementerian Keuangan juga menyampaikan bahwa masih ada sekitar Rp500 miliar yang dapat digunakan sampai akhir tahun. Ini penting, karena pemulihan di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat masih berlangsung, termasuk di sini (erupsi Gunung Semeru),” jelasnya.

Singgih berharap proses pemulihan di seluruh daerah terdampak dapat berjalan cepat dan optimal, mengingat intensitas bencana yang kerap meningkat menjelang musim hujan.