bank Indonesia membuka layanan penukaran uang lebaran mulai 3 Maret 2024.
JAKARTA - Triwulan III tahun 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia turun jadi sebesar 424,4 miliar dolar AS, dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan II 2025 sebesar 432,3 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN Indonesia terkontraksi 0,6 persen year on year (yoy) pada triwulan III 2025, menurun dibandingkan triwulan II 2025 yang tumbuh sebesar 6,4 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan perkembangan tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pada ULN sektor swasta.
Ramdan menyampaikan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,5 persen pada triwulan III 2025, dari 30,4 persen pada triwulan II 2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,1 persen dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Ramdan menyampaikan bahwa ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel.
Pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.
“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tutup Ramdan.