• Info DPR

Cegah Bullying, Waka Komisi X Usul Pembentukan Tim Keamanan

M. Habib Saifullah | Kamis, 13/11/2025 03:05 WIB
Cegah Bullying, Waka Komisi X Usul Pembentukan Tim Keamanan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Kurniasih Mufidayati (Foto: dpr)

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Kurniasih Mufidayati mengusulkan agar setiap sekolah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas keamanan dan inklusivitas lingkungan belajar, guna mencegah kasus perundungan.

Dia mengatakan bahwa pembentukan tim keamanan sekolah menjadi bagian penting sebagai upaya menciptakan sistem perlindungan anak di satuan pendidikan.

"Sekolah seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan belajar dengan rasa percaya diri, bukan menjadi tempat yang menakutkan karena adanya kekerasan, pelecehan, atau diskriminasi," kata Kurniasi dikutip dari Antara, Kamis (13/11/2025).

Adapun tim tersebut, lanjut dia, perlu dilengkapi dengan mekanisme pelaporan yang cepat, transparan, serta melibatkan tenaga profesional seperti psikolog dan konselor.

"Budaya diam terhadap kekerasan harus diakhiri. Sekolah tidak boleh menjadi tempat yang melindungi pelaku dan mengorbankan korban. Setiap anak berhak merasa aman, didengar, dan dilindungi," ujar dia.

Kurniasih juga meminta pemerintah memastikan adanya dukungan regulasi dan anggaran khusus agar setiap satuan pendidikan mampu membentuk tim keamanan sekolah secara berkelanjutan.

Selain penanganan, ia menilai tim tersebut harus berperan dalam upaya pencegahan, seperti menyusun kebijakan anti-perundungan, program pendidikan toleransi, serta pelatihan bagi guru untuk mendeteksi dini potensi kekerasan di lingkungan belajar.

"Sekolah perlu memiliki sistem yang terintegrasi, bukan hanya bereaksi ketika kasus muncul. Pencegahan jauh lebih penting," kata dia.

Ia menyampaikan pembentukan tim keamanan sekolah juga harus diikuti dengan kerja sama lintas pihak, termasuk lembaga perlindungan anak, organisasi profesi psikologi, dan masyarakat sekitar sekolah.

"Anak-anak membutuhkan ekosistem yang peduli dan responsif. Ketika semua pihak terlibat, sekolah akan menjadi tempat yang benar-benar aman dan menumbuhkan karakter," kata dia.

Kurniasih menegaskan upaya menciptakan lingkungan belajar yang bebas kekerasan tidak bisa berhenti pada kampanye seremonial.