• Info DPR

Ketua DPR Dorong Pemerintah Kerja Sama dengan Korsel

Vaza Diva | Rabu, 12/11/2025 16:15 WIB
Ketua DPR Dorong Pemerintah Kerja Sama dengan Korsel Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: DPR)

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Republik Korea, H.E. Woo Won-shik. Saat bertemu Ketua Parlemen Korea Selatan (Korsel) itu, Puan membahas berbagai potensi kerja sama kedua negara.

Bilateral meeting Puan dengan Woo Won-shik digelar di Seoul, Korsel, Rabu (12/11). Adapun pertemuan dilakukan di sela rangkaian 11th MIKTA Speakers` Consultation atau Forum Konsultasi Ketua Parlemen MIKTA ke-11 di mana tahun ini Korea Selatan bertindak sebagai tuan rumah.

MIKTA sendiri merupakan grup negara-negara middle power (kekuatan menengah) yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.  Sementara MIKTA Speakers` Consultation merupakan forum konsultatif Ketua Parlemen anggota MIKTA. Kehadiran Puan merupakan undangan agenda kenegaraan.

Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Korsel, Puan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pihak tuan rumah serta mengucapkan selamat atas keberhasilan APEC Economic Leaders’ Meeting 2025 di Gyeongju, yang menunjukkan kepemimpinan efektif Republik Korea Selatan di kawasan Asia Pasifik.

"Sejak tiba di Seoul, kami rasakan keramahan Korea yang hangat dan tulus, cermin persahabatan erat antara Indonesia dan Republik Korea," kata Puan.

Sementara terkait agenda Forum Konsultasi Parlemen MIKTA ke-11, Puan mengapresiasi tema sidang yang menyoroti pentingnya kepemimpinan parlemen yang inklusif dalam menghadapi krisis global dan polarisasi.

"Ini sejalan dengan mandat kita untuk mengembalikan kepercayaan publik, memperkuat efektivitas multilateralisme, dan memastikan parlemen tetap menjadi jangkar demokrasi,” tuturnya.

“Indonesia siap berkontribusi agar di forum ini menghasilkan tindak lanjut yang konkret, terukur dan berdampak langsung bagi masyarakat kita," lanjut Puan.

Puan kemudian menegaskan pentingnya memperdalam kerja sama antara Indonesia dan Korea, khususnya di bidang investasi hijau dan kolaborasi sosial-budaya yang berkelanjutan.

"Saya mengapresiasi komitmen Republik Korea dalam transisi hijau, dan kami mendorong penguatan kolaborasi dan investasi di bidang energi terbarukan, khususnya tenaga surya, angin, dan hidrogen," jelasnya.

Puan juga menyambut baik langkah Korea Selatan yang aktif dalam mendorong ekonomi rendah karbon dan investasi berkelanjutan. Ia menilai, kerja sama Indonesia–Korsel dalam energi baru dan kawasan industri hijau merupakan peluang strategis untuk berperan sebagai penggerak ekonomi hijau di kawasan.

"Untuk itu kami sangat menyambut investasi hijau dari Republik Korea, termasuk di sektor energi baru dan kawasan industri rendah karbon. Kami juga mendorong optimalisasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang telah berlaku sejak Januari 2023," ungkap Puan.

"Semoga lebih banyak lagi proyek dan proposal yang dapat direalisasikan bersama, agar manfaat IK-CEPA dapat dirasakan lebih luas," lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Selain investasi hijau, Puan juga berpandangan pentingnya kerja sama sosial-budaya sebagai fondasi hubungan jangka panjang antara Indonesia dan Korea Selatan.

"Budaya adalah jembatan yang mendekatkan kedua bangsa, dan fondasi people-to-people contact yang berkelanjutan. Kolaborasi budaya akan memperkaya saling pengertian, sekaligus menumbuhkan kebanggaan bersama, terutama di kalangan generasi muda," papar Puan.

Dia menilai, kerja sama budaya dan pendidikan harus diperkuat dengan kehadiran pusat Bahasa Indonesia di Korea dan pusat Bahasa Korea di Indonesia, termasuk program language exchange untuk melahirkan duta budaya kedua bangsa.

Mantan Menko PMK itu juga mendorong pengembangan jejaring start-up pemuda. Termasuk, menurut Puan, program kepemimpinan anak muda (youth leadership programs) serta kampanye pariwisata bersama yng didukung oleh peningkatan konektivitas penerbangan langsung.

"Kami menghargai peran lembaga riset dan kebudayaan Korea yang telah menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan institusi di Indonesia. Keberadaan Korean Foundation di Indonesia juga telah memperkuat kerja sama tersebut," jelasnya.

Di bidang pendidikan tinggi, Puan menyebut Indonesia juga mendorong beasiswa dua arah, joint research, serta pertukaran dosen dan mahasiswa.

"Kami yakin bahwa pariwisata adalah penggerak ekonomi kreatif dan sarana mempererat hubungan antarmasyarakat. Untuk itu, perlu ada kampanye pariwisata bersama dan peningkatan konektivitas penerbangan langsung agar wisatawan kedua negara lebih mudah untuk saling berkunjung," urai Puan.

Puan lantas menyinggung pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Lee Jae Myung di sela APEC, yang berkomitmen memperdalam kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pertahanan, dan keamanan. Ia menyatakan DPR siap menyelaraskan program kerja sama kedua negara.

"Kami siap menyelaraskan agenda parlemen untuk menerjemahkan kedekatan kedua negara menjadi program bersama yang konkret, inklusif, dan menguntungkan kedua bangsa," tegasnya.

Puan pun menekankan pentingnya penguatan hubungan antar-parlemen, termasuk pertukaran kapasitas legislasi dan diplomasi parlemen. Ia menyampaikan bahwa Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI–Majelis Nasional Republik Korea telah dibentuk kembali pada Maret 2025.

"Kami berharap GKSB ini menjadi poros utama dialog parlemen dan focal point kemitraan kedua parlemen,” sebut Puan.

Kepada Woo Won-shik, Puan menyatakan DPR menyambut baik pencalonan Korea Selatan sebagai Sekjen Inter-Parliamentary Union (IPU) atau forum parlemen dunia.

“Kami menantikan gagasan-gagasannya untuk mendorong semangat inklusivitas, serta memperkuat peran negara-negara Global South dan middle powers dalam IPU," tambahnya.

Puan meyakini, parlemen memiliki peran unik sebagai penghubung suara rakyat dan arsitek masa depan.

“Karena itu, mari kita perkuat solidaritas, saling mendukung di berbagai forum internasional, dan merancang inisiatif nyata yang menjawab harapan masyarakat kedua negara," ucap Puan.