Konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-30, yang biasa disebut COP30 (Foto: Antara)
JAKARTA - Konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-30, yang biasa disebut COP30, resmi dibuka pada Senin (10/11) di Belem, Brasil, dengan tujuan untuk mengembalikan perjuangan melawan perubahan iklim sebagai pusat prioritas internasional, demikian menurut otoritas setempat, lapor Kantor Berita Xinhua.
Dalam upacara pembukaan acara tersebut, Presiden COP29 Mukhtar Babayev menyerukan agar tujuan pertemuan iklim yang diselenggarakan tahun lalu di Baku, ibu kota Azerbaijan, dapat tercapai.
Presiden COP30 Andre Correa do Lago berterima kasih kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva atas penunjukan dirinya dan menegaskan kembali bahwa COP30 harus memberikan solusi.
Meskipun ada kemunduran belakangan ini, kondisi kehidupan masyarakat di seluruh dunia dapat dan harus terus membaik, tegas Correa do Lago. "Ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya adalah jalan yang harus kita ikuti," ujarnya.
Multilateralisme jelas merupakan cara yang tepat untuk memerangi perubahan iklim, tuturnya.
Serangkaian topik, termasuk adaptasi iklim, transisi yang adil, dan implementasi keseimbangan global dari Perjanjian Paris, diperkirakan akan dibahas dalam acara itu.
Delegasi dari 190 lebih negara dan kawasan telah mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam konferensi yang akan berlangsung hingga 21 November tersebut, menurut kepresidenan COP30. (Ant)