Digemari Banyak Orang, Ini Bahayanya Makan Kentang Goreng

M. Habib Saifullah | Jum'at, 15/08/2025 06:01 WIB
Digemari Banyak Orang, Ini Bahayanya Makan Kentang Goreng Seorang juru masak menyiapkan kentang goreng di sebuah kafe di Frietmuseum di Bruges 27 September 2011 (Foto: Reuters)

JAKARTA - Kentang goreng menjadi salah satu makanan cepat saji yang paling digemari di seluruh dunia. Rasanya gurih, renyah di luar, dan lembut di dalam membuatnya menjadi camilan atau pelengkap makanan yang sulit ditolak.

Namun, di balik kenikmatannya, kentang goreng mengandung tinggi kalori, lemak jenuh, dan garam yang berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Kebiasaan mengonsumsi kentang goreng terlalu sering dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari peningkatan berat badan hingga gangguan fungsi organ vital.

Kandungan minyak hasil penggorengan suhu tinggi juga menghasilkan senyawa berbahaya, seperti akrilamida, yang telah dikaitkan dengan risiko penyakit kronis.

Maka, penting bagi kita untuk mengetahui dampak buruk dari konsumsi kentang goreng secara berlebihan. Berikut ini enam dampak buruk makan kentang goreng secara berlebihan:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kandungan lemak trans dan lemak jenuh pada kentang goreng dapat menyumbat pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan memicu aterosklerosis.

2. Memicu Kenaikan Berat Badan

Kalori tinggi dari kombinasi kentang dan minyak membuat kentang goreng menjadi makanan yang cepat menambah berat badan jika dikonsumsi berlebihan.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Indeks glikemik kentang yang tinggi, ditambah kandungan lemak trans, dapat mengganggu sensitivitas insulin.

4. Mempercepat Proses Penuaan Kulit

Senyawa akrilamida dari proses penggorengan suhu tinggi berkontribusi pada kerusakan kolagen dan elastin kulit.

5. Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Tingginya lemak membuat proses pencernaan melambat, sehingga berisiko memicu masalah seperti kembung dan refluks asam.

6. Meningkatkan Risiko Kanker

Akrilamida yang terbentuk saat kentang digoreng pada suhu tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.