Jakarta, Katakini.com - Suasana religius dan simbolik menyelimuti langit kota Qom setelah Masjid Jamkaran, salah satu tempat suci bagi umat Syiah, mengibarkan bendera merah bertuliskan “Ya Litsaratil Husain,” yang berarti “Tuntut Balas Darah Husain”.
Pengibaran ini dilakukan beberapa hari setelah serangan terbaru Israel terhadap Iran, menandai eskalasi ketegangan geopolitik yang semakin memanas di kawasan Timur Tengah.
Menurut informasi yang diperoleh dari warga Indonesia yang berada di Iran, pengibaran bendera ini dilakukan pada Jumat, 13 Juni 2025, menyusul serangan militer yang dilancarkan oleh Israel terhadap wilayah Iran.
Simbol bendera merah yang dikibarkan di atas kubah Masjid Jamkaran diyakini bukan sekadar dekorasi, melainkan pernyataan kesiapan dan semangat perlawanan dari pihak Iran.
“Itu hanya simbolik saja bahwa Iran siap dan selalu siap melawan,” ujar Muhammad Ali Akbar, salah seorang mahasiswa asal Indonesia yang kini berada di Iran saat di hubungi via WhatsApp oleh jurnalis Katakini.com pada Selasa (17/6).
Ia menjelaskan bahwa tulisan “Ya Litsaratil Husain” memiliki makna historis dan teologis yang mendalam, merujuk pada semangat keadilan dan perlawanan atas ketidakadilan, sebagaimana diperjuangkan oleh Sayyidina Husain bin Ali dalam peristiwa Karbala yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW.
Masjid Jamkaran sendiri bukan masjid biasa dalam tradisi Syiah. Ia merupakan tempat spiritual yang sangat erat dikaitkan dengan Imam Mahdi (Imam Zaman), figur messianistik dalam eskatologi Syiah yang diyakini akan muncul untuk menegakkan keadilan di akhir zaman.
Maka, tak heran jika bendera merah yang secara tradisional dikibarkan di masa perang atau saat menuntut pembalasan dipasang di tempat ini, sebagai sinyal bahwa bangsa Iran memposisikan dirinya dalam kondisi siaga penuh.
Belum diketahui secara pasti apakah bendera serupa dikibarkan di masjid-masjid lain, namun sejauh ini, pengibaran tersebut tampak eksklusif di Masjid Jamkaran.
Hal ini memperkuat kesan bahwa tindakan tersebut bukan hanya bersifat politis, tetapi juga spiritual dan simbolis dalam menyampaikan pesan kepada dunia Islam dan masyarakat internasional.
Di sisi lain, menyikapi kondisi keamanan yang kian genting, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Iran telah mengeluarkan imbauan dan mengumumkan rencana evakuasi sementara bagi warga negara Indonesia di Iran.
"Tadi beberapa jam yang lalu, KBRI umumkan evakuasi," ungkap Ali Akbar.
Pengibaran bendera merah di Masjid Jamkaran kini menjadi sorotan publik, tak hanya karena konotasi politiknya, tetapi juga karena pesan spiritual yang dikandungnya.
Bendera itu menjadi simbol perlawanan, harapan, dan identitas dalam menghadapi situasi penuh ketegangan di kawasan.