Jakarta, Katakini.com - Bagi banyak orang, tidur setelah makan malam terasa begitu menggoda. Perut kenyang, tubuh terasa rileks, dan suasana malam yang tenang seolah mengajak untuk segera rebahan.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini justru bisa mendatangkan masalah kesehatan serius bila dilakukan terus-menerus?
Tidur dalam keadaan perut penuh membuat sistem pencernaan harus bekerja keras dalam posisi horizontal. Alih-alih membantu tubuh beristirahat, tindakan ini justru bisa menimbulkan gangguan pencernaan, bahkan meningkatkan risiko refluks asam lambung. Meskipun efeknya tidak langsung terasa, dalam jangka panjang dampaknya bisa cukup mengganggu kualitas hidup.
Sejumlah pakar kesehatan telah mewanti-wanti agar memberi jeda waktu minimal dua hingga tiga jam antara waktu makan dan tidur. Jeda ini diperlukan agar makanan dapat tercerna dengan baik, serta memberi kesempatan sistem pencernaan menyelesaikan tugasnya secara optimal sebelum tubuh benar-benar beristirahat total.
Salah satu masalah yang kerap muncul akibat tidur setelah makan adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan atau yang dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD).
Kondisi ini ditandai dengan sensasi terbakar di dada, rasa pahit di mulut, dan sulit tidur nyenyak. Jika tidak ditangani, GERD bisa menyebabkan luka pada dinding kerongkongan.
Selain GERD, tidur usai makan juga dapat memicu gangguan pernapasan seperti sleep apnea. Ketika makanan belum selesai dicerna, tubuh bisa mengalami tekanan tambahan di rongga perut, yang akhirnya mengganggu pola napas saat tidur. Ini berisiko pada penurunan kualitas tidur dan rasa lelah keesokan harinya.
Tak hanya itu, kebiasaan tidur setelah makan juga berdampak pada metabolisme tubuh. Alih-alih membakar kalori, tubuh dalam kondisi diam justru menyimpan lebih banyak lemak.
Akibatnya, berat badan pun cenderung naik tanpa disadari. Hal ini menjadikan kebiasaan tersebut sebagai faktor risiko obesitas dan penyakit metabolik lainnya seperti diabetes tipe 2.
Dalam jangka panjang, pola tidur setelah makan bisa memicu gangguan kardiovaskular. Pencernaan yang tidak optimal membuat tekanan darah dan kadar gula darah menjadi lebih sulit dikendalikan, apalagi bila makanan yang dikonsumsi tinggi lemak dan karbohidrat sederhana. Ini menambah beban kerja jantung saat tidur.
Untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan tubuh secara menyeluruh, sebaiknya hindari langsung tidur setelah makan. Pilihlah aktivitas ringan seperti berjalan kaki santai atau duduk tegak selama satu hingga dua jam setelah makan malam