• Bisnis

NFA Akselerasi Penganekaragaman Pangan Lokal Melalui Perpres 81/2024

Eko Budhiarto | Sabtu, 14/06/2025 19:20 WIB
NFA Akselerasi Penganekaragaman Pangan Lokal Melalui Perpres 81/2024 Pertemuan Internalisasi dan Tindak Lanjut Perpres 81 Tahun 2024 di Kantor NFA, Jumat (13/6/2025).(foto:NFA)

JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendorong penganekaragaman konsumsi pangan berbasis potensi sumber daya lokal untuk mewujudkan kemandirian pangan bangsa. Langkah tersebut tengah dioptimalkan melalui implementasi Perpres 81 Tahun 2024, yang dibahas bersama pentahelix diantaranya akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, masyarakat, dan media pada pertemuan Internalisasi dan Tindak Lanjut Perpres 81 Tahun 2024 di Kantor NFA, Jumat (13/6/2025).

Rinna Syawal, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, menyampaikan perpres tersebut merupakan instrumen penting untuk mendorong penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.

“Berdasarkan Perpres No 81 Tahun 2024, penganekaragaman konsumsi pangan berbasis potensi sumber daya lokal dapat lebih diberdayakan. Dalam pertemuan kali ini, pentahelix bergabung untuk mencari solusi dan mendiskusikan implementasi yang lebih luas,” ujar Rinna.

“Mengonsumsi pangan lokal bukan hanya soal memenuhi gizi, tapi juga turut menggerakkan perekonomian, menjaga budaya, ramah terhadap lingkungan, dan yang tak kalah penting, mewujudkan kemandirian pangan bangsa.” tambahnya.

Sementara itu, Andriko Noto Susanto, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, juga menekankan pentingnya kerja sama dan sinergi untuk mencapai visi tersebut.

“Perpres 81 Tahun 2024 memang diterbitkan untuk menjadi landasan penting. Dengan pertemuan ini, kami ingin mendorong implementasi gerakan penganekaragaman konsumsi pangan, juga promosi dan edukasi mengenai pangan lokal, bersama pemerintah, masyarakat, dan para pelaku usaha.” ucap Andriko.

“Harapan kami, sinergi dan kolaborasi yang terjalin hari ini mampu mewujudkan kemandirian pangan berdasarkan spirit UU Nomor 18 Tahun 2012, sehingga sumber pangan yang tersedia berasal dari produksi di dalam negeri.” harapnya.

“Ketahanan pangan memang penting, tapi kemandirian pangan lebih penting. Dalam kemandirian pangan, sumber pangan harus berasal dari dalam, bukan bergantung dari luar. Ini juga sesuai visi Bapak Presiden Prabowo Subianto.” tambahnya.

Dewan Pembina Perhiptani dan Pemerhati Pangan Lokal, Mulyono Machmur, juga memberikan dukungannya atas sinergi pentahelix tersebut.

“Kami dari Perhiptani siap bersinergi dan memberikan dukungan teknologi, pendampingan, dan edukasi bagi para petani. Dengan penerapan Perpres 81/2024, para petani lebih diberdayakan, sehingga mampu meningkatkan mutu dan jumlah produk pangan lokal yang tersedia di masyarakat. Ini juga penting untuk menjaga stabilitas dan kedaulatan pangan Indonesia,” ujar Mulyono Machmur.

President Director PT. Sorgha Sorghum Sejahtera, Diana Widiastuti, turut menyampaikan dukungannya.

"Sorgum merupakan sumber pangan penting yang punya potensi besar untuk diberdayakan. Dengan sinergi pentahelix, kami optimis bukan hanya sorgum, pangan lokal lainnya dapat lebih luas diterima masyarakat, diberdayakan oleh petani, dan turut memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi dan sehat bagi bangsa Indonesia.”

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, memberikan dukungannya atas proses pertemuan dan sinergi pentahelix tersebut.

"Ini saatnya bangsa Indonesia belajar mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Dengan kerja sama pentahelix, penerapan Perpres 81 dapat berjalan lebih luas, lebih matang, dan lebih memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya para produsen pangan dan petani. Dalam jangka panjang, kemandirian pangan akan turut menjaga stabilitas, keamanan, dan kedaulatan bangsa.” tegas Arief.

Selain perwakilan pemerintah, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh beberapa forum dan asosiasi, diantaranya Direktur Utama Kopi Kapal Api Adi Haryono, Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adi Siswaja Lukman, Sekretaris Jenderal Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) Adhie Wediarto, Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nurulsanti, Planet Plate Food Malika, Ketua Masyarakat Singkong Indonesia, Ketua Masyarakat Sagu Indonesia, dan beberapa komunitas/organisasi lainnya.