Jakarta, Katakini.com - Bermain di kandang sendiri seringkali menjadi keunggulan tersendiri bagi sebuah tim. Sorak sorai dan chant dari para pendukung menciptakan atmosfer yang intens, bahkan bisa memberikan tekanan psikologis berat bagi tim tamu, seakan mereka bermain di tengah tekanan tak terlihat.
Tak mengherankan jika banyak tim lawan memilih bermain lebih berhati-hati saat melawat ke kandang lawan. Daripada memaksakan kemenangan, meraih hasil imbang demi satu poin sering kali menjadi misi yang paling masuk akal.
Sementara itu, dukungan penuh dari tribun justru menjadi energi tambahan bagi tim tuan rumah untuk tampil lebih percaya diri dan agresif. Hal ini terbukti dalam kompetisi musim 2024/2025, di mana ada lima klub yang sukses menjaga rekor hampir sempurna saat tampil di kandang sendiri—membuat stadion mereka seperti benteng yang sulit ditembus.
Juventus hanya sekali kalah dari 19 pertandingan kandang musim ini, dengan total 11 kemenangan dan 7 hasil imbang. Di bawah asuhan Massimiliano Allegri, Si Nyonya Tua tampil sangat disiplin dan mematikan secara efisien.
Allianz Stadium menjelma menjadi ruang tertutup bagi lawan-lawan yang mencoba mencuri poin lewat permainan terbuka. Keunggulan Juventus tak hanya soal pertahanan, tapi juga mentalitas penuh kontrol yang khas.
Sementara empat klub dengan kemenangan kandang terbanyak berikutnya di Serie A yaitu: Napoli (14 kemenangan), Inter Milan (13 kemenangan), AS Roma (13 kemenangan), dan Fiorentina (12 kemenangan).
PSG tampil dominan di kandang musim ini dengan 14 kemenangan dari 17 laga. Luis Enrique berhasil membentuk skuad yang lebih kolektif dan matang secara taktik, dan berhasil membawa pulang treble winners.
Di markas sendiri, PSG memaksa lawan bertahan habis-habisan, sementara lini tengah dan sayap mereka bergerak sangat aktif menekan. Kekalahan satu-satunya di kandang tak cukup meruntuhkan kekuatan Parc des Princes sebagai benteng terkuat Ligue 1 musim ini.
Adapun empat klub Ligue 1 dengan kemenangan kandang terbanyak berikutnya ialah AS Monaco (12 kemenangan), OGC Nice (11 kemenangan), Lille (11 kemenangan), dan Olympique Lyon (11 kemenangan).
Liverpool hanya kalah sekali di Anfield musim ini dan sukses mencatat 14 kemenangan kandang. Arne Slot melanjutkan tradisi pressing ketat dan penguasaan bola cepat yang diwariskan Klopp, tapi dengan sentuhan lebih variatif.
Suporter menjadi bahan bakar utama, dan atmosfer Anfield terbukti tetap jadi ancaman nyata bagi lawan, terutama di babak-babak akhir musim ketika tekanan meningkat.
Empat klub Liga Premier dengan kemenangan kandang terbanyak berikutnya meliputi: Manchester City (13 kemenangan), Chelsea (12 kemenangan), Aston Villa (11 kemenangan), dan Arsenal (11 kemenangan).
Metropolitano hanya mencatat satu kekalahan musim ini, dan 14 kemenangan kandang menjadi bukti kekokohan Atlético di bawah Diego Simeone.
Filosofi permainan keras, displin taktik, dan tekanan dari tribun yang brutal membuat stadion ini jadi salah satu tempat paling berat di Eropa untuk meraih poin.
Empat klub La Liga dengan kemenangan kandang terbanyak berikutnya yakni Real Madrid (16 kemenangan), Barcelona (14 kemenangan), Athletic Bilbao (11 kemenangan), dan Celta Vigo (11 kemenangan).
Bayern tampil ganas di kandang musim ini dengan 14 kemenangan dari 17 laga, hanya satu kali menelan kekalahan. Di bawah Vincent Kompany, tim Bavarian tampil dominan, tetap menyerang, dan sangat produktif dengan total 53 gol kandang menjadi angka tertinggi di Eropa musim ini.
Adapun empat tim lainnya yang juga mencatatkan kemenangan terbanyak di kandang yaitu: Borussia Dortmund (11 kemenangan), Eintracht Frankfurt (10 kemenangan), Bayer Leverkusen (10 kemenangan), dan RB Leipzig (8 kemenangan).