Jakarta, Katakini.com - Belum lama ini nama Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan publik, usai usulannya yang menyebutkan bahwa kepesertaan KB sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan.
Dedi atau yang kerap disapa KDM menyebut rencana tersebut bertujuan agar pemberian bantuan pemerintah, termasuk dari provinsi, lebih merata dan tidak terfokus pada satu pihak atau satu keluarga saja.
"Jangan sampai kesehatannya dijamin, kelahirannya dijamin, tetapi negara menjamin keluarga itu-itu juga. Yang dapat beasiswa, yang bantuan melahirkan, perumahan keluarga, bantuan nontunai keluarga dia, nanti uang negara mikul di satu keluarga," kata Dedi Mulyadi pada akhir April lalu.
Namun, baru-baru ini, KDM telah mengklarifikasi bahwa tidak ada kebijakan vasektomi sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah provinsi.
"Tidak ada kebijakan vasektomi. Tidak ada. Tidak ada kebijakan itu," kata KDM dikutip dari ANTARA, pada Jumat (9/5/2025).
Meski demikian, menurut Dedi, syarat keluarga berencana (KB) merupakan sebuah anjuran, terlebih kepada calon penerima bansos yang telah memiliki banyak anak. Namun, ia tidak menampik bahwa KB utamanya dianjurkan kepada laki-laki.
"Bisa dilihat di media sosial saya. Media sosial saya adalah kepada penerima bantuan yang anaknya banyak, diharapkan berkeluarga berencana; dan berkeluarga berencana itu kalau bisa yang melakukan laki-laki. Dan tidak vasektomi saja, ‘kan, ada yang lain, ada pengaman," katanya.
Apa Itu Vasektomi?
Vasektomi merupakan prosedur medis yang dilakukan sebagai metode kontrasepsi permanen untuk pria. Prosedur ini bertujuan untuk menghentikan aliran sperma dengan cara memotong atau menyumbat saluran vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra saat ejakulasi.
Dengan tidak adanya sperma dalam cairan ejakulasi, maka pembuahan tidak bisa terjadi meskipun pasangan tetap melakukan hubungan seksual secara normal.
Melansir dari Alodokter, vasektomi tidak memengaruhi produksi hormon testosteron atau gairah seksual pria. Prosedur vasektomi biasanya dilakukan oleh dokter urologi di klinik atau rumah sakit dengan anestesi lokal, sehingga pasien tetap sadar namun tidak merasakan nyeri.
Ada dua jenis metode vasektomi yang umum dilakukan, yakni metode konvensional dan metode tanpa pisau (no-scalpel vasectomy). Pada metode konvensional, dokter membuat sayatan kecil pada skrotum untuk mengakses dan memotong vas deferens.
Sementara pada metode tanpa pisau, dokter menggunakan alat khusus untuk membuat lubang kecil tanpa sayatan besar, yang umumnya menyebabkan pemulihan lebih cepat dan risiko komplikasi lebih rendah.
Dari segi efektivitas, vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling andal, dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%. Oleh karena sifatnya yang permanen, prosedur ini sangat dianjurkan bagi pria yang merasa telah memiliki jumlah anak yang cukup atau tidak ingin memiliki anak lagi di masa depan.