• Gaya Hidup

Inilah Penyebab Paling Umum Mata Minus pada Anak

M. Habib Saifullah | Rabu, 16/04/2025 13:35 WIB
Inilah Penyebab Paling Umum Mata Minus pada Anak Ilustrasi mata minus pada anak (Foto: iStock)

JAKARTA - Gangguan penglihatan berupa mata minus atau miopia menjadi salah satu masalah kesehatan mata yang paling sering dialami oleh anak-anak. Di usia sekolah, semakin banyak anak yang harus menggunakan kacamata karena kesulitan melihat objek dari jarak jauh.

Tren meningkatnya kasus miopia pada anak-anak bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga secara global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memproyeksikan bahwa pada tahun 2050, sekitar setengah populasi dunia bisa mengalami miopia.

Banyak ahli kesehatan mata menyoroti perubahan gaya hidup anak di era digital yang lebih banyak menatap layar dan minim aktivitas luar ruang menjadi sebagai salah satu pemicu utama lonjakan kasus ini.

Berikut ini beberapa faktor utama yang sering menjadi penyebab miopia pada usia dini:

1. Terlalu Lama Menatap Layar Gadget

Salah satu penyebab paling dominan adalah kebiasaan menggunakan gawai (gadget) dalam waktu yang lama.

Penggunaan smartphone, tablet, atau komputer tanpa jeda membuat mata bekerja ekstra dalam jarak dekat, sehingga lensa mata terus menerus berakomodasi.

2. Kurang Paparan Cahaya Alami di Luar Ruangan

Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya waktu bermain di luar ruangan menjadi faktor risiko yang signifikan untuk miopia.

Paparan cahaya matahari membantu perkembangan normal mata, termasuk memperlambat pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang—penyebab utama mata minus. Anak-anak yang jarang keluar rumah cenderung lebih rentan mengalami gangguan penglihatan.

3. Faktor Genetik dari Orang Tua

Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami mata minus, maka anak mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami hal serupa. Faktor keturunan berperan penting dalam struktur dan perkembangan mata. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan kebiasaan visual yang sehat sejak dini.

4. Kebiasaan Membaca Terlalu Dekat dan dalam Waktu Lama

Kebiasaan membaca buku dengan jarak terlalu dekat atau posisi yang tidak ergonomis juga bisa memicu mata minus. Anak yang membaca sambil tiduran atau dengan pencahayaan kurang baik akan membuat otot mata bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan tekanan visual dalam jangka panjang.

5. Kurangnya Pemeriksaan Mata Secara Rutin

Banyak kasus mata minus pada anak yang baru terdeteksi setelah kondisinya cukup parah, karena minimnya pemeriksaan mata berkala. Padahal, skrining mata seharusnya dilakukan sejak usia dini, bahkan sebelum anak mulai bersekolah, untuk mendeteksi gangguan visual lebih awal dan mencegah perkembangannya.

Keywords :


Mata Minus Anak
.
Penyebab