• Sains

Ngeri, Berikut Unsur yang Terkandung dalam Bisa Ular

M. Habib Saifullah | Rabu, 30/10/2024 20:05 WIB
Ngeri, Berikut Unsur yang Terkandung dalam Bisa Ular Ilustrasi ular putih atau Micropechis ikaheca (foto: reptile-database.reptarium.cz)

JAKARTA - Bisa ular memiliki komposisi kimia kompleks yang dapat menyebabkan efek mematikan pada manusia.

Racun ini bervariasi tergantung pada jenis ular, namun umumnya terdiri dari berbagai protein dan enzim yang menargetkan sistem tubuh manusia, seperti darah, jaringan otot, dan sistem saraf.

Bisa ular yang paling mematikan dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama berdasarkan mekanisme kerjanya:

  1. Racun Hemotoksin:

    • Hemotoksin menyerang sel darah merah dan merusak jaringan di sekitar area gigitan. Racun ini juga dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal atau sebaliknya, membuat darah sulit membeku.
    • Ular berbisa seperti ular beludak, ular derik, dan beberapa spesies kobra memiliki racun hemotoksin yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan lokal dan pembengkakan hebat. Hemotoksin dapat menyebabkan gagal organ jika tidak segera ditangani.
  2. Racun Neurotoksin:

    • Neurotoksin bekerja dengan menyerang sistem saraf pusat dan tepi, memblokir transmisi sinyal saraf ke otot. Hal ini menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot pernapasan, yang dapat menyebabkan gagal napas.
    • Racun neurotoksin biasanya dimiliki oleh ular kobra, taipan, dan mamba hitam. Toksin ini dapat memengaruhi kontrol tubuh, menyebabkan kelumpuhan, dan jika tidak diobati, dapat berujung pada kematian akibat gagal napas atau gangguan saraf fatal lainnya.
  3. Racun Sitotoksin:

    • Sitotoksin memiliki efek merusak jaringan sel di area sekitar gigitan. Ini menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan, yang bisa menimbulkan luka parah, pembusukan jaringan, dan sering kali memerlukan amputasi jika infeksi menyebar.
    • Ular seperti beberapa spesies kobra dan ular beludak memiliki racun sitotoksin yang menyebabkan luka parah di sekitar gigitan dan kerusakan jaringan lokal.

Unsur Tambahan dalam Racun Ular

Selain tiga komponen utama tersebut, racun ular juga mengandung beberapa zat lain yang mendukung efek mematikannya:

  • Enzim Proteolitik: Membantu memecah protein dan memudahkan penyebaran racun dalam tubuh.
  • Hyaluronidase: Memecah asam hialuronat dalam jaringan, sehingga racun lebih cepat menyebar ke seluruh tubuh.
  • Fosfolipase: Merusak selaput sel, terutama di jaringan otot dan saraf, sehingga meningkatkan kerusakan jaringan.

Tingkat Bahaya Racun dan Faktor yang Mempengaruhi

Efek racun ular pada manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Ukuran dan Jenis Ular: Semakin besar ukuran ular dan semakin tinggi toksisitas racunnya, semakin mematikan racunnya bagi manusia.
  • Jumlah Racun yang Disuntikkan: Setiap gigitan ular tidak selalu mengandung jumlah racun yang sama. Gigitan dengan suntikan racun yang lebih besar lebih berbahaya.
  • Lokasi Gigitan: Gigitan di area tubuh dengan pembuluh darah yang kaya bisa mempercepat penyebaran racun.
  • Kondisi Fisik Korban: Usia, kesehatan umum, dan sistem kekebalan korban dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap racun.

Untuk pengobatan, antivenom atau serum antibisa dapat diberikan. Antivenom adalah serum yang dibuat dari antibodi yang menetralkan racun ular tertentu, dan penggunaannya harus segera untuk mengurangi risiko fatal. Penanganan medis yang cepat dan tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup dan mengurangi dampak racun pada tubuh.