MALINAU - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengakselerasi program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang meliputi optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo, termasuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pertaniannya yang andal. Khususnya di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Akselerasi program yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tersebut, dilakukan untuk menggenjot produksi pangan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan 280 juta penduduk Indonesia alias swasembada.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, pihaknya terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.
Di antaranya dengan mendorong program perluasan areal tanam (PAT) dalam rangka mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada, sebagaimana yang difokuskan dan diarahkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Arahan dari Bapak Menteri Pertanian, sangat fokus dengan kegiatan-kegiatan untuk perluasan areal tanam (PAT) menambah produktivitas dan produksi padi, dan harapannya tentu saja kita dapat swasembada dalam waktu dekat," sebut Santi saat membuka Pertemuan Koordinasi Program READSI Tingkat Nasional secara daring, pada Rabu (21/8/24).
"Maka kita tentu mendukung dan mengajak SDM Pertanian untuk terus meningkatkan kompetensinya. Karena SDM pertanian yang mumpuni adalah suatu keniscayaan,” kata Santi.
Santi juga menekankan bahawa peran daerah dan berbagai pihak terkait sangat penting dalam menyukseskan program perluasan area tanam (PAT). Ia juga mendorong agar semua pihak terkait dapat saling bahu-membahu dalam menyukseskan program strategis Kementan.
“Bersama- sama, mari kita bangun masa depan pertanian yang lebih baik dan lebih berkelanjutan,” kata Santi.
Sebagai bagian dari upaya khusus (Upsus) dalam mengakselerasi penerapan PAT di Kaltara, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin, melakukan koordinasi dan peninjauan langsung ke lahan-lahan pertanian yang berpotensi menjadi lumbung pangan di Malinau, Kaltara.
“Peninjauan ini merupakan bagian dari instruksi langsung Menteri Pertanian terkait pentingnya optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan penanaman padi gogo dalam memenuhi ketersediaan pangan,” kata Amin melalui keterangan tertulis, Kamis (22/8).
Didampingi oleh Staf Dinas Pertanian, BSIP, Muhammad Amin meninjau langsung lahan pertanian di Desa Malinau Hilir, Kab. Malinau yang saat ini telah ditanami sekitar 30 hektare dengan varietas padi lokal unggul.
Selama kunjungan, Muhammad Amin berkesempatan berbincang langsung dengan para petani setempat untuk memberikan semangat dan motivasi agar terus mengakselerasi perluasan areal tanam dengan memanfaatkan bantuan pompa Kementan untuk mengairi sawah yang mengalami kekeringan.
“Mari bersama-sama kita tingkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Kita sudah persiapkan saran prasarana, SDM, dan perubahan mindsetnya,” ujar Amin.
Dalam kesempatan itu, Kelompok petani di Malinau Hilir meminta dukungan berupa alat mesin handtraktor dan Irigasi Kanal.
Menanggapi permintaan tersebut, Muhmad Amin menginstruksikan Dinas Pertanian Kabupaten Malinau dan BSIP untuk segera mengajukan permintaan alat mesin pertanian yang dibutuhkan.
“Diharapkan, dengan adanya dukungan alat mesin pertanian, Desa Malinau Hilir dapat berkembang menjadi lokasi potensial lumbung pangan di Kabupaten Malinau,” kata Amin.
Kementan berharap bahwa dengan percepatan dan dukungan yang diberikan, program PAT di Kalimantan Utara dapat berjalan dengan sukses, sehingga mampu meningkatkan produksi pangan nasional dan kesejahteraan petani di daerah tersebut.