• News

Dua Orang yang Dibebaskan dalam Pertukaran Tahanan Timur-Barat Justru Ingin Pulang ke Rusia

Yati Maulana | Selasa, 06/08/2024 02:02 WIB
Dua Orang yang Dibebaskan dalam Pertukaran Tahanan Timur-Barat Justru Ingin Pulang ke Rusia Ilya Yashin, Vladimir Kara-Murza, dan Andrei Pivovarov, di Bonn, Jerman, 2 Agustus 2024. REUTERS

BONN - Dua pembangkang Rusia yang dibebaskan dari penjara dan tiba di Jerman sebagai bagian dari pertukaran tahanan Timur-Barat minggu lalu mengatakan bahwa mereka sudah berpikir untuk kembali ke Rusia. Namun keduanya bersumpah untuk melanjutkan aktivisme politik bahkan dari luar negeri.

Pertukaran itu melibatkan delapan warga Rusia, termasuk seorang pembunuh yang dihukum, yang dipulangkan dari negara-negara Barat dengan imbalan 16 tahanan yang dibebaskan dari penjara Rusia dan Belarusia. Banyak dari mereka adalah pembangkang Rusia bersama warga Amerika seperti reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich.

“Sebagai orang-orang yang benar-benar dideportasi, yang diusir dari negara ini, kami semua memiliki keinginan besar untuk kembali,” kata pembangkang Andrei Pivovarov kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Bonn pada hari Sabtu.

“Saya benar-benar ingin berada di Rusia. Saya seorang politikus Rusia dan itu sangat penting bagi saya,” kata Pivovarov. “Jelas bahwa mereka (otoritas Rusia) tidak akan mengizinkan kami untuk kembali, meskipun kami ingin.”

Ilya Yashin, seorang aktivis oposisi yang dipenjara pada tahun 2022 karena mengkritik invasi besar-besaran Presiden Vladimir Putin ke Ukraina, juga menyatakan keinginannya untuk pulang.

"Saya benar-benar sedih dengan pengusiran saya dari Rusia, meskipun saya sangat berterima kasih kepada mereka yang mendoakan saya dan menyelamatkan saya," kata Yashin kepada Reuters.

"Namun, saya dengan tulus mengatakan bahwa tempat saya adalah di Rusia... Saya telah mengabdikan hidup saya untuk negara saya."

Yashin mengatakan bahwa ia senang bertemu dengan keluarga dan teman-temannya untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

Namun di sisi lain, ia mengatakan bahwa itu adalah "pil yang sulit ditelan". "Ini sangat sulit bagi saya secara emosional karena saya memahami bahwa saya dibebaskan dengan mengorbankan pembebasan seorang pembunuh, seseorang yang benar-benar melakukan kejahatan berdarah," kata Yashin.

Ini merujuk pada Vadim Krasikov, seorang Rusia yang dihukum karena pembunuhan mantan militan Chechnya di Berlin pada tahun 2019, yang termasuk di antara mereka yang dibebaskan.

"Saya telah mengatakannya beberapa kali bahwa saya tidak ingin menjadi bagian dari daftar pertukaran mana pun," kata Yashin.

"Perwakilan Kremlin dengan senang hati mencantumkan nama saya karena bagi mereka pertukaran saya pada dasarnya berarti pengusiran," tambahnya. Ia mengatakan bahwa ia berencana untuk melanjutkan apa yang disebutnya sebagai pendidikan antiperang bagi warga Rusia, dan membantu tahanan politik Rusia.

Pivovarov juga mengatakan bahwa ia ingin melanjutkan kegiatan oposisinya dari luar Rusia.
"Mengkoordinasikan apa pun dari dalam tidak mungkin," kata Pivovarov. "Saya tidak berencana untuk mundur," tambahnya.