JAKARTA – Tayangan video yang menggambarkan gempa bumi berkekuatan 9,8 magnitude di Sulawesi Utara beredar di akun Youtube CCTV BENCANA pada Maret 2924 lalu. Video tersebut menayangkan ribuan rumah hancur akibat gempa disertai dengan narasi sebagai thumbnail video tersebut.

“HANYUT… BREAKING NEWS. SULUT HANYA PASRAH, RIBUAN RUMAH HANCUR LEBUR DI GEMPUR GEMPA MAGNITUDE 9,8 HINGGA MUSNAH,” demikian narasi yang ditulis.

Faktanya, berdasarkan penelusuran Tim Koalisi Cek Fakta, narasi yang dicantumkan dalam video berdurasi 2 menit 25 detik tersebut salah alias hoaks.

Dalam isi video tidak ada gamnbar maupun narasi yang sesuai dengan judul videonya, “BARU SAJA SULUT HANYA PASRAH,RIBUAN RUMAH HINGGA GEMPUR GEMPA MAGNITUDE 9,8.”

Narator hanya membawakan sebuah berita terbitan medcom.id berjudul “Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pulau Karatung Sulut” yang diunggah pada 5 Maret 2024 lalu.

Dalam artikel berita medcom.id, hanya ada informasi gempa yang terjadi di Pulau Karatung, Sulut, pada 5 Maret 2024 itu berkekuatan 5,2 magnitudo, tidak mencapai kekuatan 9,8 magnitudo, seperti yang tertera pada judul dan thumbnail unggahan video.

Sumber lain, terbitan porosjakarta.com berjudul “Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Sebelah Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara”  tidak menyebut jika ribuan rumah telah hancur akibat gempa tersebut, tetapi pihak BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gempa susulan.