• News

Beberapa Fakta Sebelum dan Setelah Pembantaian di Gedung Konser Moskow

Yati Maulana | Rabu, 27/03/2024 05:05 WIB
Beberapa Fakta Sebelum dan Setelah Pembantaian di Gedung Konser Moskow Anggota Kementerian Darurat Rusia membersihkan puing-puing di tempat konser Balai Kota Crocus, dirilis pada 23 Maret 2024. Handout via REUTERS

MOSKOW - Rusia dan negara-negara Barat saling bertukar kecaman atas serangan mematikan oleh orang-orang bersenjata yang menewaskan 137 orang di gedung konser di luar Moskow. Para pejabat AS dan negara-negara Barat lainnya mengatakan mereka memiliki informasi intelijen yang mengaitkan serangan tersebut dengan cabang ISIS.

Mereka merujuk pada peringatan yang mereka berikan sebelum serangan tersebut. Moskow mengatakan serangan itu terkait dengan Kyiv, tuduhan yang dibantah oleh Ukraina.
Berikut kronologi kejadian sebelum dan sesudah penyerangan:

7 MARET
Kedutaan Besar Amerika di Moskow memperingatkan bahwa “ekstremis” mempunyai rencana untuk melakukan serangan di Moskow. Beberapa jam sebelumnya, dinas keamanan Rusia mengatakan mereka telah menggagalkan rencana penembakan di sebuah sinagoga oleh sel cabang ISIS di Afghanistan.

Kedutaan Besar AS mendesak semua warga negara AS untuk segera meninggalkan Rusia, dan mengatakan masyarakat harus menghindari konser dan keramaian serta waspada terhadap lingkungan sekitar.

Sekutu AS termasuk Inggris, Kanada, Korea Selatan, dan Latvia mengulangi peringatan AS dan meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia.

19 MARET
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak “pernyataan provokatif oleh sejumlah struktur resmi Barat mengenai potensi serangan teroris di Rusia” dalam pertemuan Dewan Keamanan Layanan Federal, menurut transkrip Kremlin. Tindakan tersebut “menyerupai pemerasan dan niat untuk mengintimidasi dan mengacaukan masyarakat kita.”

22 MARET
Orang-orang bersenjata berkamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah penonton konser di dekat Moskow, menewaskan 137 orang dalam serangan paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan tahun 2004.

ISIS Khorasan, kelompok militan cabang Afghanistan yang pernah berusaha menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, kata kantor berita Amaq di Telegram.

AS mengutuk serangan tersebut dan mengatakan pihaknya memiliki informasi intelijen yang dapat mengkonfirmasi klaim tersebut. Dikatakan bahwa pihaknya telah memperingatkan pihak berwenang Rusia sesuai dengan kebijakan “kewajiban untuk memperingatkan” yang sudah lama ada.

23 MARET
Putin mengatakan 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata, namun tidak menyebutkan ISIS dan mengatakan orang-orang bersenjata berusaha melarikan diri ke Ukraina.

Badan mata-mata militer Ukraina menyangkal keterlibatannya dan mengatakan bahwa saran Moskow adalah “kebohongan lain dari dinas khusus Rusia.”

Washington mengeluarkan pernyataan terbaru yang mengatakan ISIS memikul "tanggung jawab penuh" atas serangan itu dan mengesampingkan keterlibatan Ukraina.

24 MARET
Empat tersangka didakwa melakukan tindakan terorisme di pengadilan distrik Basmanny Moskow, semuanya warga negara Tajikistan bekas republik Soviet, menurut saluran Telegram resmi pengadilan Moskow.

25 MARET
Prancis meningkatkan kewaspadaan keamanannya ke tingkat tertinggi, dan mengatakan bahwa pihaknya memiliki informasi intelijen yang menghubungkan serangan di Rusia dengan cabang ISIS yang juga berada di balik upaya gagal untuk menyerang Prancis dalam beberapa bulan terakhir.

Kementerian Luar Negeri Rusia mempertanyakan pernyataan AS bahwa ISIS berada di balik serangan tersebut, dan mengatakan bahwa Washington menyebarkan versi “hantu” ISIS untuk menutupi “wilayah” mereka di Kyiv.

Di Washington, Gedung Putih menegaskan serangan itu tidak terkait dengan Ukraina, dan menolak klaim Rusia dan menyebutnya sebagai “hanya propaganda Kremlin.” Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan: "Kami sangat waspada dalam memantau aktivitas kelompok ini dan perencanaan mereka, sebaik yang kami bisa. Karena cara agresif kami dalam memantau ISIS, kami dapat memberikan ancaman kepada Rusia. sebuah peringatan bahwa, pada kenyataannya, mereka sedang menuju potensi serangan teroris dalam waktu dekat."

Putin mengakui bahwa serangan tersebut dilakukan oleh militan Islam, namun ia berpendapat bahwa serangan tersebut juga menguntungkan Ukraina dan Kyiv mungkin juga berperan dalam serangan tersebut.

FOLLOW US