• Bisnis

Neraca Perdagangan Surplus di Februari, Ini Kata Mendag

Budi Wiryawan | Rabu, 20/03/2024 06:05 WIB
Neraca Perdagangan Surplus di Februari, Ini Kata Mendag Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan angkat bicara soal surplus nya Neraca perdagangan Indonesia pada periode Februari 2024 sebesar US$0,87 miliar.

Surplus ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD2,63 miliar dan defisit perdagangan migas US$1,76 miliar.

Dengan surplusnya neraca perdagangan pada Februari 2024 menjadikan Indonesia mencatatkan surplus untuk 46 bulan berturut-turut.

"Surplus perdagangan Indonesia yang berlanjut pada Februari 2024 sebesar US$0,87 miliar ini terutama bersumber dari surplus perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas di Februari 2024 mencatat surplus sebesar US$2,63 miliar seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai US$18,09 miliar," kata Mendag di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan, surplus perdagangan Indonesia pada Februari 2024 tersebut disumbang oleh perdagangan dengan beberapa mitra dagang. Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai US$1,25 miliar, diikuti India sebesar US$1,10 miliar dan Filipina sebesar US$0,63 miliar.

Sedangkan, negara penyumbang defisit perdagangan terbesar pada Februari 2024 adalah China sebesar US$1,97 miliar, Singapura sebesar US$0,82 miliar, dan Thailand sebesar US$0,42 miliar.

Secara kumulatif, lanjut Mendag Zulhas, neraca perdagangan pada periode Januari-Februari 2024 mencapai surplus sebesar US$2,87 miliar. Angka surplus ini lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai surplus pada periode Januari-Februari tahun lalu yang mencapai US$9,28 miliar.

Surplus perdagangan Januari-Februari 2024 sendiri terdiri atas surplus nonmigas sebesar US$5,93 miliar dan defisit migas sebesar US$3,06 miliar.

"Neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada Januari-Februari 2024 surplus sebesar US$2,20 miliar. Surplus dengan AS tersebut didorong tren peningkatan ekspor rata-rata sebesar 9,90 persen per tahun selama 2019-2023. Bahkan, di tengah penurunan ekspor Indonesia ke dunia selama periode Januari-Februari 2024 sebesar 8,81 persen (YoY), ekspor Indonesia ke AS tumbuh 6,08 pada Januari-Februari 2024 (YoY)," ungkap Mendag.

FOLLOW US