• Info MPR

Bamsoet Dukung Pembangunan Cyber Park di Indonesia

Agus Mughni Muttaqin | Sabtu, 02/03/2024 12:55 WIB
Bamsoet Dukung Pembangunan Cyber Park di Indonesia Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menerima para investor dari China, Singapura, Malaysia, dan Amerika, di Jakarta, Sabtu (2/3/24). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima para investor dari China, Singapura, Malaysia, dan Amerika, yang akan membangun Cyber Park dengan beragam fasilitas ternama di Indonesia.

Mengusung konsep keberlanjutan (sustainable tourism), menjadikannya sebagai yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Nilai investasinya diperkirakan triliunan rupiah, membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru sekaligus mendatangkan wisatawan dari dalam dan luar negeri.

"Pemerintah menargetkan perputaran uang pada sektor wisata mencapai Rp 3.000 triliun pada tahun 2024 dengan target perjalanan wisata mencapai 1,25–1,5 miliar orang. Menunjukan bahwa potensi wisata Indonesia sangat besar," kata Bamsoet.

"Investor dari dalam maupun luar negeri tidak perlu khawatir membangun berbagai tempat wisata dengan beragam atraksinya, karena pasti akan laku," ujar Bamsoet usai menerima para investor dari China, Singapura, Malaysia, dan Amerika, di Jakarta, Sabtu (2/3/24).

Bamsoet menjelaskan, sustainable tourism menekankan pada pilar pengelolaan berkelanjutan baik dari sisi sosial, ekonomi, budaya, serta lingkungan.

Para investor yang masuk dalam sustainable tourism akan memiliki pasar wisatawan yang besar, mengingat menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, di tahun mendatang sektor wisata akan didominasi lima tren yang berhubungan erat dengan sustainable tourism.

"Pertama, tren culture immersion, yakni wisatawan datang ke tempat yang sangat berbeda dengan tempat tinggal mereka. Tujuan dari wisata ini adalah untuk menyerap, mengetahui, hingga mempelajari budaya masyarakat setempat," jelas Bamsoet.

Kedua, lanjutnya, wellness tourism atau wisata kebugaran untuk mempertahankan kesehatan serta keseimbangan dalam hidup.

Bamsoet menambahkan, tren wisata selanjutnya yakni work from destination atau bekerja dari destinasi wisata yang diprediksi akan terus berlanjut. Dikarenakan sebagian besar para pekerja di industri kreatif dan juga teknologi terbiasa untuk bekerja secara remote dari berbagai tempat dan destinasi.

Ditambah off grid travel, sebuah perjalanan wisata keluar dari jalur dengan pola yang tujuannya menuju wisata baru, serta sport tourism atau wisata olahraga menjadi salah satu kegiatan yang paling banyak dilakukan wisatawan domestik.

Potensi wisata Indonesia juga didukung market domestik yang besar. Salah satunya ditunjang naiknya posisi Indonesia oleh Bank Dunia (World Bank) dari negara berpendapatan menengah Bawah (lower middle income) menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income), yang menunjukan betapa kuatnya kelas menengah di Indonesia.

"Bank Dunia juga mencatat jumlah penduduk kelas menengah Indonesia saat ini mencapai 52 juta jiwa (20 persen dari totoal penduduk). Ditambah potensi 115 juta penduduk yang bisa naik menjadi kelas menengah. Semakin meningkatnya jumlah kelas menengah, semakin membuka potensi konsumen bagi industri pariwisata," pungkas Bamsoet.

FOLLOW US