• News

Otoritas Kesehatan Gaza Laporkan Tembakan Israel di Kota Gaza Tewaskan 70 Orang

Yati Maulana | Jum'at, 01/03/2024 09:05 WIB
Otoritas Kesehatan Gaza Laporkan Tembakan Israel di Kota Gaza Tewaskan 70 Orang Sebuah manuver kendaraan militer di dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel, 28 Februari 2024. Foto: REUTERS

KAIRO - Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan pada Kamis bahwa tembakan Israel terhadap orang-orang yang menunggu bantuan di dekat Kota Gaza telah menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai 280 orang, dan satu rumah sakit mengatakan telah menerima 10 jenazah dan puluhan pasien yang terluka.

Juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya penembakan di lokasi tersebut.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan insiden itu terjadi di bundaran al-Nabusi di sebelah barat Kota Gaza di bagian utara daerah kantong tersebut.

Tim medis tidak mampu mengatasi volume dan tingkat keparahan cedera dari puluhan orang yang terluka yang tiba di rumah sakit al-Shifa, kata Qidra.

Kepala Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Gaza, Hussam Abu Safieyah, mengatakan pihaknya telah menerima 10 jenazah dan puluhan pasien luka-luka akibat insiden di sebelah barat kota tersebut.

“Kami tidak tahu berapa banyak yang ada di rumah sakit lain,” kata Safieyah kepada Reuters melalui telepon.

Hamas memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden itu dapat menyebabkan kegagalan perundingan yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Perang di Gaza dimulai ketika Hamas mengirim pejuangnya ke Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan truk membawa banyak mayat. Reuters memverifikasi lokasi satu video di bundaran al-Nabulsi yang memperlihatkan beberapa pria tidak bergerak, serta beberapa orang terluka.

Merujuk pada insiden tersebut, juru bicara militer Israel mengatakan: "Tidak ada informasi mengenai penembakan Israel di daerah tersebut."

FOLLOW US