JAKARTA – Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) telah melakukan pengawasan secara intensif terhadap kapal asing maupun berbendera Indonesia sebelum beroperasi di perairan Indonesia.

“Hal ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif dalam peringatan HUT KPLP ke-51 dan Pangkalan PLP ke-36 di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Antoni mengatakan, dalam melaksanakan tugas-tugasnya, KPLP juga menjalin kerja sama bilateral, regional, dan multilateral dengan sejumlah negara serta organisasi internasional.

Selain itu, KPLP juga tetap berkomitmen melindungi lingkungan maritim.

“Diwujudkan bersama melalui kegiatan operasi rutin pemantauan pencemaran serta latihan bersama penanggulangan pencemaran khususnya penanganan tumpahan minyak melalui penyelenggaraan Marine Pollution Exercise (Marpolex) bekerja sama dengan Philippine Coast Guard dan Japan Coast Guard,” kata Antoni.

Menurutnya, latihan tersebut sangatlah penting untuk menjaga kesiapan armada dan personel KPLP khususnya dalam operasi penanggulangan tumpahan minyak secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

Sebagai informasi, dalam menjalankan tugas di lapangan, KPLP didukung oleh 264 Unit Pelaksana Teknis dan lima Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai dengan armada lebih dari 680 kapal patroli berikut personel yang mendapatkan pelatihan secara berkala sesuai tugas dan fungsi masing-masing.