Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus Rp3.053 Triliun di Akhir 2023

Budi Wiryawan | Senin, 19/02/2024 01:05 WIB
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus Rp3.053 Triliun di Akhir 2023 Pekerja bank sedang memindahkan tumpukan uang kertas di Bank Indonesia

JAKARTA - Catatan Bank Indonesia (BI), hingga akhir Triwulan IV Tahun 2023, Utang luar negeri (ULN) sebesar USD407,1 miliar setara Rp6.350 triliun atau tumbuh 2,7% (yoy). Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,02% (yoy).

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan peningkatan tersebut terutama bersumber dari transaksi ULN sektor publik dan dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk Rupiah.

Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV 2023 sebesar USD196,6 miliar setara dengan Rp3.053 triliun atau tumbuh 5,4% (yoy), meningkat dari pertumbuhan 3,3% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Erwin mengungkapkan posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN pemerintah.

Kenaikan ULN pemerintah juga dipengaruhi oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN dan dalam rangka melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas.

Dukungan pembiayaan tersebut mencakup antara lain pada sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (23,7% dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,9%), Jasa Pendidikan (16,6%), Konstruksi (14,1%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,7%).