• News

Partai Gelora Optimistis Lolos ke Senayan

Aliyuddin Sofyan | Kamis, 08/02/2024 10:18 WIB
Partai Gelora Optimistis Lolos ke Senayan Gelora Talk bertajuk Menanti Kejutan Partai Baru pada Pemilu 2024, Rabu (7/2/2024). Foto: dok. katakini

JAKARTA - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia optimistis bakal mendulang kesuksesan seperti Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai NasDem yang bisa langsung duduk di Senayan saat pertama kali mengikuti pemilu legislatif (Pileg) sebelumnya.

"Kalau kita merujuk ke sejarah pemilu legislatif pasca reformasi, tercatat ada tiga partai, yang ketika berdiri ikut pemilu dan langsung bisa duduk di Senayan, itu ada Partai Demokrat, Partai Gerindra dan kemudian Partai Nasdem. Dan Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora punya tren yang baik, mudah-mudahan akan memberikan kejutan dalam Pemilu 2024," kata Mahfuz Sidik dalam Gelora Talk bertajuk `Menanti Kejutan Partai Baru pada Pemilu 2024` , Rabu (7/2/2024).

Diskusi ini menghadirkan Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara dan Peneliti Ahli Utama BRIN Prof Dr Siti Zuhro.

Menurut Mahfuz,  Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora sebenarnya memiliki ciri yang relatif sama dengan Demokrat, Gerindra dan Nasdem, yakni pada ceruk atau pasar yang sama.

"Tapi yang membedakan, Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora ini pasarnya atau kolamnya ini tidak sekedar dari kanan ke tengah. Dan perlu diingatkan, juga bahwa Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora ini dari unsur pimpinan pusat dan provinsi, hampir seluruhnya politisi senior yang pernah lolos ke Senayan," katanya.

Mahfuz mengungkapkan, dari survei internal yang diadakan pertahun ada tren kenaikan signifikan. Pada tahun pertama elektabilitas masih sekitar 0,3 %, tahun kedua mencapai 1 %, tahun ketiga sudah mencapai 1,6 % dan memasuki tahun keempat sudah diangka 3 persen.

Narasi Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora tersebut, juga sejalan dengan ide pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan Indonesia Maju, menuju Indonesia Emas 2045, sehingga memberikan coattail effect bagi Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora.

Hal inilah, yang kemudian menyebabkan, tren elektabilitas Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora naik terus menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

 

Strategi Sudah Tepat

Sementara itu, Direktur Eksekutif lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengatakan, strategi yang digunakan Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora agar tembus ke Senayan sudah tepat, melalui berbagai program yang disampaikan.

"Dari data survei kami terakhir yang belum kami publikasikan, elektabilitas Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora sudah 3,8 % dari sebelumnya 3,6 % pasca debat terakhir. Keyakinan kami, Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora  mampu melewati ambang batas parlemen 4 %," katanya.

Igor menjelaskan, pemilih loyal Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora terbanyak ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Utara. 

Sedangkan Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro mengakui, capaian Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora dalam perpolitikan di Indonesia saat ini luar biasa.

"Saya kira Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora akan menjadi partai modern, bukan partai dinasti, itu sudah kuno, sehingga partai politik akan menjadi showroomnya para politisi handal," kata Siti Zuhro.

Ia yakin Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora akan menjadi partai yang paling matang ke depannya dalam membangun infrastruktur partai, apalagi dikuatkan dengan program pendidikan Wajib Belajar 16 tahun.

"Syarat untuk lolos ambang batas yang 4 persen itu ada tiga syarat. Pertama adalah ketokohan, karena masyarakat Indonesia suka mengikuti tutur dari pimpinan. Kedua adalah segmen basis massa yang jelas, dengan ideologi Pancasila," katanya.

Adapun syarat ketiga adalah modal. Namun, meski Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora memang tidak punya modal besar, tetapi komunikasi politik yang dilakukan Gelora/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Partai Gelora sangat efektif, bukan sekedar memberikan janji palsu kepada masyarakat.

FOLLOW US