Sampai dengan akhir triwulan III-2025, kinerja APBN tetap terjaga dengan defisit 1,56 persen PDB dan keseimbangan primer yang positif
Pendapatan negara tercatat sebesar Rp516,1 triliun atau 17,2 persen dari target sebesar Rp3.005,1 triliun
Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 240,4 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 76,4 triliun
Potensi Pendapatan Negara Dari Cukai Minuman Berpemanis Rp6,25 Triliun
Pendapatan negara pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp1.320, 7 triliun atau terkontraksi sebesar 6,2% (year-on-year/yoy)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pendapatan negara tercatat lebih rendah dibanding Mei 2023
Untuk belanja negara tercatat Rp611,9 triliun atau 18,4% dari pagu belanja tahun ini sudah dibelanjakan
Menkeu: APBN Masih Alami Surplus Rp22,8 Triliun
Per 12 Desember, Pendapatan Negara Capai Rp2.553 Triliun
Pemerintah juga telah menjalankan core tax system atau sistem inti perpajakan, serta memperbaiki tata kelola dan administrasi perpajakan
RAPBN 2024, Pendapatan Negara Rp2.781,3Triliun
Bahkan jika dianologikan, biaya penanganan pandemi Covid-19 tersebut bisa membiayai pembangunan dua Ibu Kota Negara (IKN)
APBN masih mencatatkan surplus dan terdapat Silpa yang dihasilkan dari membaiknya kinerja penerimaan.
Melonjak 50,3 Persen , Pendapatan Negara Sentuh Angka Rp1.551 Triliun
Lampaui Target, Pendapatan Negara 2021 Capai 115,35 Persen
Realisasi pendapatan negara meliputi penerimaan perpajakan Rp401,8 triliun yang meningkat 38,4 persen dari Rp290,4 triliun Maret 2021 serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp99,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, pendapatan tersebut tumbuh 16,8 persen (yoy) dibandingkan periode sama 2020 yaitu sebesar Rp1.160 triliun yang turun 13,6 persen dari September 2019.
Selain mendorong penerimaan pajak, cara lain untuk menyehatkan APBN adalah dengan memperbaiki kualitas belanja baik pusat maupun daerah.
Realisasi pendapatan negara hingga akhir Juli 2021 mencapai Rp1.031,5 triliun atau 59,2 perse dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.
Insentif fiskal yang diberikan secara lebih terarah dan terukur bersama Menteri Investasi akan menghasilkan investasi yang berkualitas.