Mengingat Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan yang bisa dijadikan teladan. Sekaligus memberikan motivasi kepada generasi penerus bangsa, khususnya kaum perempuan, tentang arti dan makna sesungguhnya dari jihad memajukan bangsa dan negara.
“Dari Resolusi Jihad inilah terjadi peristiswa Pertempuan 10 November di Surabaya,” tuturnya. “Catatan dan fakta ini sangat jelas, masa nama KH Hasyim Asy’ari tidak tercantum dalam Kamus Sejarah Indonesia,” ujarnya dengan nada kesal.
HNW berharap perjalanan bangsa, itu bisa dipahami oleh para tokoh masyarakat, ulama, dan kyai, bahwa Pancasila dan NKRI ini adalah warisan dan hasil perjuangan, jihad, ijtihad, mujahadah, hadiah dan tadhiyah dari Umat Islam baik yang terhimpun dalam Ormas maupun Orpol Islam bersama dengan Pejuang-Pejuang Bangsa lainnya.