Pengembangan Desa Terukur Dorong Pembangunan Nasional Lebih Baik
Dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret 2024 tercatat sebesar 137,2, meningkat dari 129,3 pada Februari 2024
IHSG Ditutup Menghijau di Akhir Pekan
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa ikut meningkat sebesar 10,89 persen menjadi Rp9,57 triliun dari Rp8,63 triliun pada pekan sebelumnya.
Ketiganya menambah total emiten di BEI mencapai 901 perusahaan, yang notabene tertinggi sepanjang sejarah
Alhamdulillah, Literasi Baca Al-Quran di Indonesia Tinggi
Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) Bursa ikut melandai sebesar 23,38% menjadi Rp9,05 triliun dari Rp11,81 triliun pada pekan sebelumnya
Pengisian survei terkait pelayanan dan pemahaman seperti BerAKHLAK untuk menilai sejauh mana seluruh jajaran pegawai yang ada di DPR termasuk pejabat itu memahami sikap tersebut.
Peningkatan sebesar 0,50% terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa pekan ini, menjadi sebesar Rp10.390 triliun dari Rp10.339 triliun pada pekan sebelumnya.
Indonesia menempati peringkat ketiga dengan skor indeks kelaparan tertinggi di Asia Tenggara
303 Saham Menguat, IHSG Berakhir Menghijau
Gus Halim menuturkan, berdasarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, IDM menjadi landasasan berbagai kebijakan perencanaan pembangunan desa maupun supradesa.
Total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 8,87 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp3,80 triliun
Transaksi perdagangan mencapai Rp7,7 triliun dari 15,8 miliar saham yang diperdagangkan
Adapun, sebanyak 247 saham harganya terkoreksi, 237 saham harganya naik dan 239 saham lainnya stagnan
Indeks dibuka di level 6.854 dan sempat menyentuh angka tertingginya di level 6.908
Transaksi perdagangan mencapai Rp8,2 triliun dari 17,4 miliar saham yang diperdagangkan
Sebanyak 256 saham harganya terkoreksi, 211 saham harganya naik dan 250 saham lainnya stagnan
Sebanyak 279 saham harganya menguat, 208 saham harganya turun dan 234 saham lainnya stagnan
Supply Chain Indonesia (SCI) menilai, penurunan LPI bisa merupakan fenomena gunung es yang mengindikasikan keberadaan berbagai persoalan dalam sektor logistik.