Bamsoet Instruksikan Jelang Pemilu Tunda Pemakaian Knalpot Brong dan Cegah Tawuran

| Selasa, 30/01/2024 14:15 WIB
Bamsoet Instruksikan Jelang Pemilu Tunda Pemakaian Knalpot Brong dan Cegah Tawuran Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI hari ke-13 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengan bersama keluarga besar IMI Kabupaten Purbalingga, Selasa (30/1/24). (Foto: Humas MPR)

PURBALINGGA - Ketua MPR Bambang Soesatyo instruksikan jelang Pemilu tunda pemakaian knalpot brong dan cegah tawuran kepada para pecinta otomotif. Bamsoet juga meminta anggota Ikatan Motor Indonesia (IMI) di seluruh Indonesia untuk mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan RI No.45/2023 Tentang Kustomisasi Kendaraan Bermotor. Salah satunya dengan tidak menggunakan knalpot brong maupun jenis lainnya yang menyalahi aturan. Selain menyebabkan polusi udara, juga menyebabkan polusi pendengaran yang berpotensi memancing keributan.

"Peraturan Menteri Perhubungan RI No.45/2023 tersebut bukan untuk membatasi kreatifitas para pecinta otomotif. Melainkan menjadi dasar hukum bagi para pecinta otomotif sekaligus pelaku usaha otomotif dalam melakukan kustomisasi kendaraan. Sekaligus menjadi tonggak kemajuan industri kustomisasi di Indonesia agar bisa semakin menggeliat, tanpa mengganggu lingkungan sekitar," ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI hari ke-13 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengan bersama keluarga besar IMI Kabupaten Purbalingga, Selasa (30/1/24).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, dunia otomotif juga memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan. Salah satunya terlihat dari eksistensi IMI, selaku induk organisasi otomotif nasional, yang secara eksplisit menyebut Empat Pilar MPR RI dalam dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya.

Implementasi nilai-nilai kebangsaan memiliki dimensi pemaknaan yang luas. Tidak harus menjadi konsep yang muluk-muluk dalam balutan narasi yang complicated, yang justru sulit dijangkau dengan pemaknaan sederhana. Nilai-nilai kebangsaan itu bahkan dapat ditemukan dalam berbagai aktivitas yang diselenggarakan komunitas otomotif. Seperti membangun budaya tertib dan patuh dalam berkendara yang merupakan salah satu contoh sederhana dari penerapan nilai-nilai kebangsaan.

"Menjaga solidaritas dan semangat kepedulian, memelihara persaudaraan atau brotherhood, kegiatan bakti sosial dan aksi kemanusiaan, serta touring dalam mempromosikan berbagai destinasi wisata, juga merupakan implementasi nyata dari pengamalan nilai-nilai kebangsaan," jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, saat ini perkembangan teknologi dan kemajuan zaman telah menghadirkan beragam tantangan, termasuk tantangan dalam kehidupan kebangsaan. Ke depan, tantangan tersebut akan semakin kompleks dan dinamis, karena seringkali kemajuan zaman hadir dalam lompatan-lompatan dan gerak cepat. Sehingga jika tidak siap dan sigap, bangsa Indonesia akan tergilas dan tertinggal oleh laju peradaban zaman.

"Di sinilah peran sentral dari keberadaan organisasi kemasyarakatan, termasuk IMI dan berbagai organisasi otomotif yang ada dalam naungannya, untuk membekali setiap kader-kader bangsa dengan penguatan mental dan wawasan kebangsaan. Sehingga tidak mudah terombang ambing oleh derasnya laju peradaban zaman yang terbawa arus globalisasi," pungkas Bamsoet.

FOLLOW US