• Bisnis

Ini Kata BI yang Buat Nilai Tukar Rupiah Stabil dan Terjaga

Budi Wiryawan | Rabu, 17/01/2024 20:05 WIB
Ini Kata BI yang Buat Nilai Tukar Rupiah Stabil dan Terjaga Ilustrasi Rupiah. (Foto: Yahoo)

JAKARTA - Stabilitas nilai tukar rupiah terjaga, sejalan dengan konsistensi kebijakan moneter yang ditempuh. Nilai tukar rupiah hingga 16 Januari 2024 relatif stabil, hanya melemah 1,24% dari akhir Desember 2023.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, perkembangan nilai tukar rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, seperti ringgit Malaysia, baht Thailand, dan won Korea Selatan yang masing-masing tercatat melemah sebesar 1,95%, 2,82%, dan 3,24%.

Perry mengatakan stabilitas nilai tukar rupiah ini tidak terlepas dari kebijakan stabilisasi BI dan kembali masuknya aliran portofolio asing, sejalan dengan tetap menariknya imbal hasil aset keuangan domestik dan tetap positifnya prospek ekonomi Indonesia.

"Nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat didukung oleh meredanya ketidakpastian global, kecenderungan penurunan yield obligasi negara maju, dan menurunnya tekanan penguatan dolar AS," kata Perry di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Menurut Perry, positifnya perkembangan nilai tukar rupiah ke depan didukung oleh kebijakan stabilisasi BI serta penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) dalam rangka menarik aliran masuk portofolio asing dan pendalaman pasar uang.

“Koordinasi erat BI dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha terus diperkuat untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023,” tutur Perry.

Jika dirinci lelang SRBI dan SVBI hingga 16 Januari 2024 masing-masing telah mencapai Rp 296,03 triliun dan US$ 896,50 juta .

Instrumen SRBI telah diperdagangkan di pasar sekunder tercermin dari kepemilikan nonresiden yang mencapai Rp 75,44 triliun. Lelang SUVBI yang diterbitkan sebagai instrumen moneter valas telah mencapai US$ 244 juta hingga periode yang sama.

“Berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan, diharapkan dapat memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global,” pungkas Perry.

 

 

FOLLOW US