• News

PBB Tarik Pasukan Penjaga Perdamaian di Kongo Akhir 2024

Tri Umardini | Senin, 15/01/2024 06:01 WIB
PBB Tarik Pasukan Penjaga Perdamaian di Kongo Akhir 2024 Seorang penjaga perdamaian MONUSCO mengawasi pangkalan pasukan selama latihan lapangan di Sake, Kongo (FOTO: AFP)

JAKARTA - Misi penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo, yang telah membantu memerangi pemberontak selama lebih dari dua dekade, akan menarik diri sepenuhnya dari negara tersebut pada bulan Desember.

“Setelah 25 tahun kehadirannya, MONUSCO secara definitif akan meninggalkan Kongo paling lambat akhir tahun 2024,” kata Bintou Keita, kepala misi yang dikenal sebagai MONUSCO pada konferensi media di ibu kota Kongo, Kinshasa, pada hari Sabtu (13/1/2024).

Misi penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo, yang telah membantu memerangi pemberontak selama lebih dari dua dekade, akan menarik diri sepenuhnya dari negara tersebut pada bulan Desember.

“Setelah 25 tahun kehadirannya, MONUSCO secara definitif akan meninggalkan Kongo paling lambat akhir tahun 2024,” kata Bintou Keita, kepala misi yang dikenal sebagai MONUSCO pada konferensi media di ibu kota Kongo, Kinshasa, pada hari Sabtu.

Bukan `akhir pertarungan`

Menteri Luar Negeri Kongo Christophe Lutundula mengonfirmasi pada konferensi pers di Kinshasa bahwa pasukan PBB yang tersisa diperkirakan sudah berada di luar negara itu pada tanggal 31 Desember 2024.

“Penarikan diri MONUSCO tidak berarti akhir dari perjuangan yang kita lakukan untuk melindungi kepentingan teritorial negara kita, kita harus terus berjuang,” kata Lutundula.

MONUSCO mengambil alih operasi PBB sebelumnya pada tahun 2010 untuk membantu mengatasi ketidakamanan di bagian timur negara Afrika Tengah, tempat kelompok-kelompok bersenjata berebut wilayah dan sumber daya.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, kehadirannya semakin tidak populer.

Pada bulan Desember, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui penghentian operasi penjaga perdamaian secara bertahap.

Keita mengatakan pada hari Sabtu bahwa berakhirnya misi tersebut bukanlah “akhir dari PBB” di negara tersebut.

Pemerintah Kongo juga telah mengarahkan pasukan regional Afrika Timur, yang dikerahkan tahun lalu untuk membantu mengakhiri pertempuran, untuk meninggalkan negara tersebut dengan alasan yang sama dengan misi penjaga perdamaian PBB.

Lebih dari tujuh juta orang terpaksa mengungsi akibat konflik di Kongo, sebagian besar terjadi di tiga provinsi di wilayah timur Kongo, tempat banyak kelompok bersenjata terus beroperasi. (*)

 

FOLLOW US