• News

Tiga Tahun Absen karena Covid, Jutaan Umat Katolik Filipina Hadiri Black Nazarene

Yati Maulana | Selasa, 09/01/2024 23:50 WIB
Tiga Tahun Absen karena Covid, Jutaan Umat Katolik Filipina Hadiri Black Nazarene Umat umat Filipina beristirahat sambil menunggu prosesi Black Nazarene dimulai, di Manila, Filipina, 9 Januari 2024. Foto: Reuters

MANILA - Lebih dari enam juta umat Katolik di Filipina hadir pada prosesi tahun ini untuk menghormati Black Nazarene, mengubah jalan-jalan di ibu kota menjadi lautan merah marun dan kuning, dalam sebuah pertunjukan besar kebaktian keagamaan.

Tradisi memberi penghormatan kepada patung kayu hitam Yesus Kristus yang telah berusia berabad-abad, yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan, menarik banyak umat Katolik untuk mengambil bagian dalam prosesi tersebut, yang dalam tiga tahun terakhir dibatalkan karena COVID-19.

“Saya sangat senang sistem lama telah kembali dan kita dapat melakukan hal ini lagi,” kata Jonathan Rancho, 52 tahun, yang melakukan perjalanan bersama istri dan dua anaknya dari provinsi Bulacan ke Manila untuk mengikuti prosesi tersebut.

“Saya berdoa semoga tahun ini penghidupan kami semakin baik, semoga pekerjaan saya sukses dan kami diberikan kehidupan yang sejahtera sehingga saya bisa menunaikan kewajiban saya kepada keluarga,” tambah Rancho.

Perkiraan polisi pada pagi hari menyebutkan bahwa kerumunan tersebut berjumlah lebih dari 830.000 orang, yang kemudian membengkak menjadi 6,5 juta orang di sepanjang rute prosesi sepanjang 6 kilometer (3,7 mil), menurut seorang pejabat gereja Quiapo, rumah dari patung hitam tersebut.

Ribuan polisi dikerahkan untuk memastikan ketertiban ketika banyak umat yang bertelanjang kaki mencoba naik ke kereta yang memegang patung, yang menggambarkan Yesus memanggul salib yang berat.

Belum diketahui mengapa patung yang diukir di Meksiko dan dibawa ke Filipina pada awal abad ke-17 itu berubah menjadi hitam. Namun seorang pendeta Filipina, Mgr. Sabino Vengco, mengklaim gambar tersebut pada bagian intinya gelap karena terbuat dari kayu mesquite.

Sekitar 80% dari 110 juta penduduk negara itu beragama Katolik Roma, sebuah warisan ratusan tahun sebagai koloni Spanyol.

Prosesi tersebut, yang berlangsung selama 15 jam, secara umum berlangsung damai, meskipun Palang Merah Filipina mengatakan ratusan orang memerlukan perhatian medis karena mengalami luka-luka.

FOLLOW US