• Info MPR

Bangun Kembali Kesadaran Masyarakat untuk Bersama Cegah Penyebaran Covid-19

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 20/12/2023 19:32 WIB
Bangun Kembali Kesadaran Masyarakat untuk Bersama Cegah Penyebaran Covid-19 Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Peningkatan Kasus COVID-19: Aksi Atau Reaksi Menjelang Nataru yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (20/12). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Upaya mencegah peningkatan kasus Covid-19 harus diletakkan pada koridor saling menjaga dan peduli dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi potensi penyebaran virus di masa liburan akhir tahun.

"Gerak bersama berbasis solidaritas dan kepedulian harus menjadi gerakan bersama untuk menekan angka penyebaran virus pada masa liburan akhir tahun," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Peningkatan Kasus COVID-19: Aksi Atau Reaksi Menjelang Nataru yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (20/12).

 

Menurut Lestari, data kasus positif Covid-19 di tanah air meningkat dalam sepekan, dari 40 pasien menjadi 267 pasien pada periode 28 November – 2 Desember 2023.

Dalam menghadapi kondisi itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, pengalaman yang kita dapat di masa pandemi bisa menjadi bekal untuk mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19 pada libur panjang tahun ini.

Diakui Rerie, pada liburan kali ini akan terjadi pergerakan masyarakat yang cukup masif.

Menurut Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, pencegahan kasus Covid-19 bukan semata tugas Pemerintah.

Rerie berharap masyarakat mampu menunjukkan kembali kesadaran menyeluruh dalam menghadapi potensi penyebaran Covid-19 di masa libur Natal dan Tahun Baru saat ini.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran Covid-19.

Menurut Syahril, bila sebelum pandemi Covid-19 masyarakat belum terbiasa memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak, saat ini masyarakat mulai sadar menjalankan rangkaian protokol kesehatan tersebut.

Kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan penyakit dengan langkah tersebut, menurut Syahril, patut diapresiasi.

Kebiasaan menggunakan masker misalnya, ujar dia, mampu meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular dengan baik, melalui langkah promosi, sosialisasi dan deteksi terhadap ancaman penyakit menular.

Menurut Syahril, bentuk-bentuk pencegahan terhadap penyakit menular yang bisa dilakukan antara lain dengan penerapan pola hidup sehat dan protokol kesehatan.

Selain itu, tambah dia, juga harus melakukan deteksi dini agar bisa menerapkan upaya pengobatan. Dengan deteksi dini, jelas Syahril, kita juga bisa mengelompokkan penyakit dalam gejala ringan, sedang dan berat.

Syaril menegaskan sarana dan prasarana kesehatan yang ada saat ini sudah dipersiapkan untuk menghadapi sejumlah kemungkinan dalam mengantisipasi potensi peningkatan jumlah kasus Covid-19.

Syahril berharap masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dalam menghadapi potensi penyebaran Covid-19 pada liburan akhir tahun ini.

Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina Burhan mengungkapkan peningkatan kasus Covid-19 kali ini bukan disebabkan penyebaran varian baru, tetapi karena aktivitas masyarakat yang meningkat dan imunitas dari vaksin yang menurun serta tingkat pemberian booster di masyarakat yang rendah.

Diakui Erlina, kebiasaan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian juga terbilang rendah jika dibandingkan dengan di masa pandemi.

Erlina mendorong untuk mengutamakan pencegahan dalam bentuk penerapan protokol kesehatan, vaksinasi dan pola hidup bersih dan sehat. "Bila terdapat gejala batuk, demam dan pilek, segera pakai masker. Bermasker itu keren," ujarnya.

Kasubdit Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan, Kemenhub RI, Rudi Irawan mengungkapkan pada masa libur Natal dan Tahun Baru kali ini peningkatan kasus Covid-19 juga menjadi isu strategis yang menjadi perhatian.

Kementerian Perhubungan, jelas Rudi, juga sudah menentukan titik-titik waspada selama libur Natal dan Tahun Baru antara lain di tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan dan tempat ibadah.

Sehingga, ujar Rudi, upaya antisipasi pencegahan di kawasan tujuan wisata juga akan dilakukan. Apalagi, tambah dia, pada tahun ini diperkirakan ada potensi 107,6 juta pergerakan kendaraan di Jawa dan 14,8 juta pergerakan kendaraan di kawasan Jabodetabek.

Kondisi tersebut, jelas Rudi, dipicu oleh semakin bertambahnya infrastruktur baru antara lain dalam bentuk ruas tol, moda transportasi seperti kereta cepat, LRT dan MRT.

Dalam menjaga liburan yang aman dan nyaman, jelas Rudi, Pemerintah mewajibkan para pelaku perjalanan agar memastikan kondisi tubuhnya sehat dan kondisi kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima.

FOLLOW US