• News

Sederet Fakta Tentang Gempa Gansu Tiongkok yang Tewaskan Lebih dari 100 Orang

Tri Umardini | Rabu, 20/12/2023 06:01 WIB
Sederet Fakta Tentang Gempa Gansu Tiongkok yang Tewaskan Lebih dari 100 Orang Gempa bumi berkekuatan melanda provinsi Gansu yang terpencil di Tiongkok pada tengah malam pada hari Senin (17/12/2023). (FOTO: REUTERS)

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) melanda provinsi Gansu yang terpencil di Tiongkok pada tengah malam pada hari Senin, menewaskan sedikitnya 118 orang dan melukai lebih dari 500 orang.

Tim bantuan dan penyelamat menghadapi tantangan karena jalan dan infrastruktur umum rusak, dan suhu di bawah nol derajat semakin menambah masalah.

Berikut hal-hal yang perlu diketahui mengenai peristiwa tersebut dan situasi terkini di lapangan:

Kapan gempa terjadi dan di mana?

Pada pukul 23:59 malam (15:59 GMT) pada hari Senin (18/12/2023), gempa bumi melanda Jishishan di provinsi barat laut Gansu, menyebabkan orang-orang bergegas keluar rumah karena cuaca dingin. Getaran awal berlangsung sekitar 20 detik.

Getarannya terasa hingga 570 km (354 mil) di Xi’an, provinsi Shaanxi utara, sementara korban jiwa juga terjadi di kota Haidong di provinsi tetangga Qinghai, sekitar 115 km (71 mil) jauhnya.

Pusat gempa di Kabupaten Jishishan dan daerah sekitarnya masih belum pulih dari dampak gempa.

Tim darurat bekerja sepanjang malam untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan tetapi upaya mereka terhambat oleh beberapa gempa susulan, kata koresponden Al Jazeera Katrina Yu, yang melaporkan dari Beijing.

Hampir 5.000 rumah telah rusak dalam “tingkat yang berbeda-beda” sementara pasokan listrik dan air juga terganggu di beberapa desa, menurut media pemerintah.
Besaran gempa berkekuatan 5,9 menurut Survei Geologi Amerika Serikat, sedangkan Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) menyatakan berkekuatan 6,1. Namun pihak berwenang Tiongkok menetapkannya pada 6,2.

Itu terjadi pada kedalaman 35km (22 mil).

Apa yang kita ketahui tentang wilayah yang terkena gempa?

Gempa bumi melanda wilayah pegunungan perbatasan antara provinsi Gansu dan Qinghai, yang terletak di sebelah timur dataran tinggi Qinghai-Tibet, wilayah yang aktif secara tektonik, sehingga gempa bumi sering terjadi di wilayah tersebut.

Gansu memiliki populasi sekitar 26 juta jiwa dan pada tahun 2022, Gansu menduduki peringkat ke-27 dari 31 provinsi dan kota di Tiongkok dalam hal ukuran PDB.

Pedesaan Jishishan terletak hampir 90 km (56 mil) barat daya ibu kota Gansu, Lanzhou.

Apa yang kita ketahui tentang jumlah korban sejauh ini?

Sebanyak 105 orang dipastikan tewas dan 397 luka-luka di Jishishan di provinsi Gansu, menurut pihak berwenang setempat.

Tambahan 13 orang tewas di Kota Haidong, sekitar 100 km (68 mil) barat laut Jishishan di provinsi tetangga Qinghai. Lebih dari 180 orang terluka dan 20 orang hilang, menurut stasiun televisi negara CCTV.

Apakah Gansu aman sekarang? Apa kabar terbaru tentang operasi penyelamatan?

Upaya penyelamatan masih berlangsung dan masyarakat diimbau untuk tidak pergi ke daerah yang terkena dampak untuk mencegah kemacetan lalu lintas.

Suhu di bawah nol derajat dan jalan-jalan yang rusak akibat gempa atau terendam salju menyulitkan operasi penyelamatan. Suhu semalam pada hari Selasa turun hingga -13 derajat Celcius (8,7 derajat Fahrenheit), menurut Administrasi Meteorologi Tiongkok.

Gempa tersebut juga merusak infrastruktur dan memicu tanah longsor di wilayah pegunungan.

Masyarakat di daerah yang terkena dampak telah diberikan bantuan penting seperti air minum, selimut, tenda, kompor, dan mie instan.

Apa saja tantangan yang dihadapi dalam upaya penyelamatan?
Kendaraan darurat yang membawa petugas penyelamat telah melaju di sepanjang jalan raya yang dilapisi salju untuk melakukan upaya bantuan sementara satelit memantau daerah yang terkena dampak.

Sekitar 1.500 petugas pemadam kebakaran dikerahkan sementara 1.500 lainnya bersiaga, menurut media pemerintah. Selain itu, 300 perwira dan tentara dikerahkan untuk bantuan bencana.

Kementerian keuangan dan manajemen darurat Tiongkok telah mengalokasikan dana bantuan darurat sebesar 200 juta RMB, menurut media pemerintah.

Kementerian keuangan dan manajemen darurat telah mengalokasikan 200 juta yuan ($28 juta) dana bantuan darurat, menurut media pemerintah.

Hampir 14.700 siswa dan guru dari 15 sekolah berasrama di Kabupaten Jishishan telah dievakuasi, media pemerintah Tiongkok melaporkan pada hari Selasa.

Reaksi

Presiden Tiongkok Xi Jinping menyerukan “upaya sekuat tenaga” dalam pencarian dan penyelamatan.

Musuh utama negara ini, Taiwan, menyampaikan belasungkawa dan juga menawarkan bantuan.

“Kami berdoa agar semua yang terkena dampak menerima bantuan yang mereka butuhkan, dan kami berharap pemulihan cepat. Taiwan siap menawarkan bantuan dalam upaya tanggap bencana,” kata Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Perdana Menteri sementara Pakistan, yang merupakan sekutu Tiongkok, juga mengatakan dia “sangat sedih” mendengar gempa tersebut dalam postingannya di X pada hari Selasa (19/12/2023). (*)

 

FOLLOW US