• News

Jokowi: Pendidikan Harus Sesuai Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 11/12/2023 21:55 WIB
Jokowi: Pendidikan Harus Sesuai Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Vokasifest X Festival Kampus Merdeka yang diselenggarakan Kemdikbudristek di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Senin (11/12). (Foto: Ist)

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pendidikan harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan. Hal ini disampaikannya saat menghadiri gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12).

Pendidikan kita harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, harus memecahkan masalah, harus juga bisa memanfaatkan peluang, memanfaatkan opportunity yang ada," katanya.

Karena itu, Presiden Jokowi mengapresiasi pendidikan vokasi dan kebijakan Merdeka Belajar telah menunjukkan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri untuk menjawab perubahan dunia dan disrupsi teknologi yang sangat cepat.

Presiden Jokowi menilai, hasil karya para siswa juga telah menunjukkan hasil yang nyata. “Hasil-hasil karya yang ada itu konkret, nyata, tadi diperlihatkan, bus, apalagi, aplikasi-aplikasi platform, kemudian tadi saya lihat di depan animasi-animasi yang dihasilkan, dan banyak lagi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya berinovasi menciptakan cara baru dalam mengembangkan talenta muda di Tanah Air.

Dia menilai pendidikan tinggi dan vokasi juga memiliki peran penting dalam pengembangan iptek yang relevan. “Yang bisa meningkatkan akses masyarakat untuk menikmati pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.

Selain itu, Presiden Jokowi mengaku senang atas tingginya penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada 2023, serta beasiswa afirmasi pendidikan tinggi bagi daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Saya senang penerima KIP kuliah ini sudah mencapai 900 ribu pada tahun 2023. Ini lompatan yang sangat besar sekali, dan juga beasiswa afirmasi pendidikan tinggi untuk pelajar dan mahasiswa daerah 3T sudah mencapai 7.400,” ujarnya.

“Mahasiswa yang belajar di luar kampus dalam program Kampus Merdeka sudah mencapai 900 ribu orang. Ini juga sangat-sangat banyak sekali,” ujarnya.

Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam laporannya menyebut kebijakan MBKM menjadi salah satu langkah penting untuk memaksimalkan bonus demografi jelang Indonesia Emas 2045.

Nadiem juga menuturkan bahwa transformasi ini berangkat dari diskusinya dengan Presiden Joko Widodo empat tahun lalu, di mana Presiden mengungkapkan kegelisahannya terhadap sistem pendidikan yang terkesan kaku dan kurang terbuka.

"Saya masih ingat waktu saya pertama kali diangkat oleh Pak Presiden menjadi menteri, ada diskusi yang saya tidak akan pernah lupa seumur hidup. Inilah hasil kerja untuk benar-benar membuka sistem pendidikan kita," ujarnya.

Untuk diketahui, Vokasifest x Festival Kampus Merdeka merupakan kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan Kemdikbudristek sebagai ajang diseminasi dampak transformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.

FOLLOW US