• News

Manfaatkan Masa Tenang, Warga Lebanon Wilayah Selatan Buru-buru Bercocok Tanam

Yati Maulana | Sabtu, 02/12/2023 16:04 WIB
Manfaatkan Masa Tenang, Warga Lebanon Wilayah Selatan Buru-buru Bercocok Tanam Zaynab Suweidan, seorang petani, menaburkan biji-bijian gandum di ladang di desa Yater, Lebanon selatan, 30 November 2023. Foto: Reuters

YATER - Penduduk desa yang hidup dari lahan di Lebanon selatan bergegas untuk menabur tanaman mereka, menggantikan waktu yang hilang setelah berminggu-minggu permusuhan dengan Israel memaksa mereka melewatkan awal musim tanam.

“Saya bekerja dari ini, saya menghasilkan dari ini, saya hidup dari ini,” kata Zaynab Suweidan saat dia menabur gandum di desa Yater, di daerah yang terkena serangan Israel selama baku tembak sengit dengan Hizbullah Lebanon.

Setelah mengalami kekerasan terburuk sejak perang tahun 2006, wilayah tersebut sebagian besar tenang sejak Jumat, ketika Israel dan kelompok Palestina Hamas menyetujui gencatan senjata sementara terhadap konflik yang mereka lakukan sekitar 200 km jauhnya dari Gaza dan sekitarnya.

Perang tersebut, yang meletus pada 7 Oktober, dengan cepat meluas ke Lebanon, dengan Hizbullah yang didukung Iran meroketkan posisi Israel di perbatasan dan Israel melancarkan serangan udara dan artileri sebagai tanggapannya.

Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata satu hari pada hari Kamis, sehingga memberikan jeda pada hari ketujuh.

Ketika sebuah pesawat tak berawak berdengung di langit di atasnya, Suweidan mengatakan dia tetap tinggal di rumahnya selama permusuhan bahkan setelah rumahnya mengalami beberapa kerusakan.

“Penembakan terjadi di sekitar kami dan pesawat melancarkan dua serangan di dekat kami, dan kami tetap tinggal di rumah dan tidak pergi. Kami ingin tetap teguh,” katanya.

Tanaman seharusnya sudah ditanam pada awal bulan November, namun ia berharap penundaan tersebut tidak akan mempengaruhi hasil panen: "Melalui kuasa Tuhan, semuanya akan baik-baik saja."

Mengolah lahan menjadi semakin penting bagi banyak orang di Lebanon sejak perekonomian di sana ambruk akibat krisis keuangan yang menghancurkan lebih dari empat tahun lalu.

Mousa Kawrani, ayah empat anak berusia 55 tahun yang menanam gandum, kacang-kacangan, dan kacang polong, mengatakan masyarakat perlu bertani karena mereka tidak mampu membeli semua yang mereka butuhkan.

“Kita harus bertani. Kita tidak bisa hidup tanpa bertani.”

FOLLOW US