• Kabar Pertanian

Tingkatkan Wawasan Petani, Kementan Gelar Workshop Prapendampingan FD bagi Petani Kakao

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 23/11/2023 09:40 WIB
Tingkatkan Wawasan Petani, Kementan Gelar Workshop Prapendampingan FD bagi Petani Kakao Kegiatan Workshop Prapendampingan Fasilitator Desa (FD) bagi Petani Kakao Program READSI Tahun 2023, yang digelar di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (22/11/2023). (Foto: Kementerian Pertanian)

BANGGAI - Pemerintah Kabupaten Banggai menyambut baik Workshop Prapendampingan Fasilitator Desa (FD) bagi Petani Kakao Program READSI Tahun 2023, yang digelar di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (22/11/2023).

"Menjadi kebanggaan Kabupaten Banggai yang punya potensi tanaman kakao sekitar tujuh ribu hektare menjadi tempat workshop pra pendampingan FD bagi petani kakao," kata Wakil Bupati (Wabup) H. Furqanuddin Masulili dalam sambutannya.

Karena itu, dia berharap pendampingan ini bisa memantik semangat dan wawasan petani dalam berbudidaya tanaman kakao. Sehingga, produktivitas kakao pun bisa semakin meningkat.

"Adanya pendampingan ini juga bisa meningkatkan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bidang kakao," imbuh dia.

Hal ini sesuai pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa salah satu pengungkit produktivitas pertanian yang paling utama adalah SDM.

"Berkali-kali saya sampaikan bahwa ada tiga pengungkit produktivitas pertanian, yakni produksi (25 persen), peraturan perundang-undangan (25 persen) dan yang paling utama adalah SDM (50 persen)," tegas Dedi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin menuturkan, pelatihan adopsi dan observasi Kakao bagi FD telah dilaksanakan dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mendiagnosis kondisi kebun kakao secara efisien dan konsisten

Hal ini untuk menentukan intervensi yang diperlukan dalam mencapai hasil yang ditargetkan di perkebunan kakao monokultur atau dalam sistem perkebunan yang terversifikasi.

Namun untuk lebih memaksimalkan keberlangsungan program agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lanjut dia, perlu dilakukan tindaklanjut pendampingan dan pengawalan dari fasilitator desa kepada para petani kakao.

“Diharapkan dari workshop ini dapat meningkatkan pemahaman yang sama terutama mengenai materi adopsi dan observasi sebagai tools untuk melihat tingkat adopsi petani terhadap peningkatan produksi guna mendukung keberlanjutan kakao dan penumbuhkembangan Cocoa Doctor di wilayah program READSI,” kata dia.

Tujuan workshop ini untuk menyamakan persepsi sebelum pelaksanaan pendampingan dalam mendukung peningkatan produksi dan keberlanjutan kakao serta penumbuhkembangan Cocoa Doctor di wilayah program.

"Hasil workshop pra pendampingan fasilitator desa ini diharapkan dapat membekali fasilitator desa dalam melakukan pendampingan terkait agronomi dan bisnis cocoa doctor di masing-masing wilayah," jelas Manager Program READSI, Andi Amal Hayat Makmur.

Sebagai informasi, workshop yang dilaksanakan di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Selatan ini adalah pertemuan untuk regional ke dua setelah regional pertama dilaksanakan di Kabupaten Kolaka Utara pada tanggal 26 -27 Oktober 2023.

Workshop ini dihadiri 90 orang yang terdiri dari Fasilitator Desa Provinsi Sulawesi Tengah dan Gorontalo lokasi Program READSI, Kepala Desa terpilih di Banggai, Poso dan Parigi Moutong, Penyuluh Pertanian terpilih di Banggai, Poso dan Parigi Moutong, Para Manager PPSU dan DPMO Wilayah READSI di Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Tim pelaksana NPMO, PPSU, DPMO Program READSI dan mitra dari PT MARS yaitu PT OFI dan JB Koko.

Pada workshop akan dipaparkan beberapa materi mengenai kakao oleh pemateri yang berasal dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, PT MARS dan Cacao Doctor, Abdul Wahid Kadaar.

FOLLOW US