• Bisnis

Utang Luar Negeri Dimanfaatkan Dukung Berbagai Sektor

Budi Wiryawan | Senin, 20/11/2023 12:05 WIB
Utang Luar Negeri Dimanfaatkan Dukung Berbagai Sektor Mata uang rupiah dan dolar Amerika. (Foto: Beritasatu)

JAKARTA - Akhir Kuartal III Tahunn 2023, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia menurun dibandingkan dengan posisi ULN akhir kuartal II 2023. Hal tersebut dilaporkan pihak Bank Indonesia (BI).

Diketahui, ULN Indonesia pada akhir kuartal III 2023 sebesar USD393,7 miliar. Sementara, pada akhir kuartal II 2023 mencapai hingga USD396,5 miliar.

Selain itu, ULN Indonesia pada triwulan III 2023 tetap terkendali sebagaimana terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 28,9% dari 29,3% pada triwulan sebelumnya.

ULN terus dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendukung berbagai sektor antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,9% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,3%), jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,2%), serta jasa keuangan dan asuransi (10,1%).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Ada pun ULN swasta tetap terkendali dan masih melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada akhir triwulan III 2023 tercatat sebesar USD196,0 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar USD194,6 miliar.

"Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,8% (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan II 2023 sebesar 5,3% (yoy)," sambung Erwin.

Kontraksi pertumbuhan ULN bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 3,5% (yoy) dan 3,9% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,4% dari total ULN swasta.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,7% terhadap total ULN swasta," ucap Erwin.

FOLLOW US