• Bisnis

Masa Pemulihan, Menko Luhut Bertemu John Kerry di Singapura

Budi Wiryawan | Sabtu, 11/11/2023 22:17 WIB
Masa Pemulihan, Menko Luhut Bertemu John Kerry di Singapura Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate John Kerry

SINGAPURA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate John Kerry di tengah kondisi pemulihannya di Singapura.

Di pertemuan itu, Menko Luhut membahas kerja sama pengurangan emisi di tengah kondisi pemulihannya di Singapura.

Pertemuan dilakukan di Singapura, saat John Kerry datang menjenguk Luhut yang tengah melakukan pemulihan kesehatan.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage (CCS atau penyimpanan penangkapan karbon) di depleted reservoir dan saline aquifer, yang memiliki potensi hingga 400 giga ton dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya.

"Inisiatif ini dapat menghasilkan dana miliaran dolar yang akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, serta membantu memacu perkembangan teknologi negara kita, sejalan dengan komitmen kita terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," kata Luhut, Sabtu (11/11/2023).

Luhut juga menyampaikan harapannya untuk diskusi lebih lanjut dan meminta John Kerry agar dapat menghubungi White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein, guna membahas kerja sama di bidang mineral kritis.

Pada kesempatan yang sama, Luhut juga menyampaikan rasa terima kasih kepada AS atas pembebasan dana Pertamina sebesar 300 juta dolar AS yang sempat mengendap di Venezuela.

"Kita sebelumnya mengalami kendala karena permasalahan antara Amerika dan Venezuela, yang menyebabkan dana Pertamina tertahan selama hampir 3-4 tahun, dan Amerika telah membantu menyelesaikan hal tersebut," ungkapnya.

Luhut menambahkan, bantuan ini menandakan hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika, yang membuka jalan untuk kerja sama lebih lanjut di masa depan.

FOLLOW US