• News

Agresi Israel Meningkat, Iran: Perluasan Perang Gaza Tidak Bisa Dihindari

Yati Maulana | Sabtu, 11/11/2023 12:02 WIB
Agresi Israel Meningkat, Iran: Perluasan Perang Gaza Tidak Bisa Dihindari Asap membubung di atas Gaza seperti yang terlihat dari Israel Selatan, 10 November 2023. Foto: Reuters

GAZA - Iran memperingatkan skala penderitaan warga sipil yang disebabkan oleh perang Israel terhadap Hamas pasti akan mengarah pada perluasan konflik, ketika para pejabat di Gaza melaporkan serangan udara Israel terhadap atau dekat beberapa rumah sakit di daerah kantong Palestina.

Komentar Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dapat meningkatkan kekhawatiran mengenai apakah upaya diplomatik Washington dan pengerahan pasukan angkatan laut AS ke Mediterania timur akan mampu menjaga konflik agar tidak semakin mengganggu stabilitas Timur Tengah.

“Karena meningkatnya intensitas perang terhadap warga sipil Gaza, perluasan cakupan perang menjadi tidak bisa dihindari,” kata Amir-Abdollahian kepada timpalannya dari Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani pada Kamis malam.

Press TV milik pemerintah Iran melaporkan komentar tersebut, yang dibuat selama percakapan telepon, pada hari Jumat.

Pengeboman dan pengepungan Israel terhadap Gaza selama sebulan terakhir telah menciptakan bencana kemanusiaan dengan ribuan orang mencari perawatan medis dan perlindungan di beberapa rumah sakit yang masih buka, dan rumah sakit yang berada di zona pertempuran berada dalam bahaya besar.

“Pendudukan Israel melancarkan serangan serentak terhadap sejumlah rumah sakit selama beberapa jam terakhir,” juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengatakan kepada televisi Al Jazeera.

Qidra mengatakan serangan Israel menghantam halaman rumah sakit Al Shifa, yang terbesar di Kota Gaza, sehingga menimbulkan korban jiwa, namun dia tidak memberikan rinciannya. Israel mengatakan Hamas menyembunyikan pusat komando dan terowongan di bawah Al Shifa, dan rumah sakit lain seperti Rumah Sakit Indonesia, tuduhan yang dibantah oleh Hamas.

Militer Israel tidak secara langsung mengomentari pernyataan Qidra, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters, namun mengatakan bahwa pernyataan tersebut tidak menargetkan warga sipil.

“Sementara dunia melihat lingkungan yang memiliki sekolah, rumah sakit, kelompok pramuka, taman bermain anak-anak dan masjid, Hamas melihat peluang untuk mengeksploitasinya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Iran mendukung Hamas namun mengatakan pihaknya tidak memainkan peran apa pun dalam serangan berdarah militan tersebut terhadap Israel bulan lalu yang memicu krisis tersebut. Iran juga mendukung Hizbullah, sebuah kelompok militan Lebanon yang memiliki hubungan erat dengan Hamas dan Jihad Islam, faksi Palestina lainnya di Gaza yang juga didukung oleh Iran.

Kampanye militer Israel yang telah berlangsung selama sebulan untuk membasmi Hamas, menyusul serangan militan tersebut pada 7 Oktober di Israel selatan, telah membuat rumah sakit di Gaza kesulitan untuk mengatasinya, karena persediaan medis, air bersih dan bahan bakar untuk generator listrik telah habis.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 18 dari 35 rumah sakit di Gaza dan 40 pusat kesehatan lainnya tidak dapat beroperasi karena kerusakan akibat penembakan atau kekurangan bahan bakar.

Media Palestina menerbitkan rekaman video Al Shifa pada hari Jumat, yang tidak dapat segera diautentikasi oleh Reuters, yang dikatakan menunjukkan dampak serangan Israel di tempat parkir tempat pengungsi Palestina berlindung dan para jurnalis sedang mengamatinya.

Genangan darah terlihat di samping tubuh seorang pria yang dibaringkan di atas tandu.

“Dengan serangan dan pertempuran yang sedang berlangsung di dekat (Al Shifa), kami sangat prihatin dengan kesejahteraan ribuan warga sipil di sana, banyak di antaranya adalah anak-anak, yang mencari perawatan medis dan perlindungan,” kata Human Rights Watch di situs media sosial X.

Qidra mengatakan Rumah Sakit Anak Al-Rantisi dan Rumah Sakit Anak Al-Nasr “telah menyaksikan serangkaian serangan langsung dan pemboman” pada hari Jumat. Dia mengatakan serangan di halaman rumah sakit di Al-Rantisi menyebabkan kebakaran namun sebagian kendaraan telah padam.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pada hari Jumat ada ledakan di dekat Rumah Sakit Indonesia pada malam hari, yang merusak beberapa bagian rumah sakit, yang terletak di ujung utara daerah kantong pantai yang sempit. Pihaknya tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan tidak melaporkan adanya korban jiwa atau cedera.

“Indonesia sekali lagi mengutuk serangan biadab terhadap warga sipil dan objek sipil, terutama fasilitas kemanusiaan di Gaza,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Serangan udara mematikan terhadap kamp-kamp pengungsi, konvoi medis dan dekat rumah sakit telah memicu perdebatan sengit di antara beberapa sekutu Barat Israel mengenai kepatuhan militernya terhadap hukum internasional.

Militer Israel telah mengizinkan beberapa warga sipil Palestina yang terluka untuk menyeberang ke Mesir untuk mendapatkan perawatan.

FOLLOW US