• Kabar Pertanian

Kementan Gelar TOT Literasi Keuangan bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 08/11/2023 16:25 WIB
Kementan Gelar TOT Literasi Keuangan bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Training of Trainer (TOT) literasi keuangan lanjutan bagi penyuluh dan fasilitator desa Program READSI di BBPP Batangkaluku. (Foto: Kementan)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Training of Trainer (TOT) literasi keuangan lanjutan bagi penyuluh dan fasilitator desa Program Rural Empowerment Agriculture Development Scaling up Innitiative (READSI) di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku selama tiga hari dari 8-10 November 2023.

Tujuan pelaksanaan pelatihan adalah meningkatkan kemampuan penyuluh dan fasilitator desa dalam memfasilitasi pelatihan literasi keuangan bagi petani dengan memberikan pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga dan keuangan usaha pertanian.

Literasi keuangan ini merupakan salah satu keterampilan yang penting dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat terkait dengan kesejahteraan individu maupun kelompok, sehingga mampu mengelola keuangan sebaik baiknya.

Seperti diketahui Program READSI yang dijalankan Kementan terus dioptimalkan dalam mendukung pertumbuhan produksi pangan pertanian daerah. Di mana tujuan program ini meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan taraf hidup secara berkelanjutan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, tujuan utama Program READSI adalah meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program agar berdaya.

"READSI turut mendukung program-program yang sedang dijalankan Kementan. Utamanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian juga peningkatan kualitas SDM pertanian," ucap Dedi.

Saat ini SDM dipandang masih menjadi persoalan dalam menciptakan tata kelola keuangan usaha tani dan keuangan rumah tangga petani yang lebih baik. Padahal, kata Prof Dedi, literasi keuangan merupakan hal penting untuk diketahui petani.

"Petani harus bisa mengelola keuangan, bagaimana caranya ada bankable, sehingga bisa mendapatkan pinjaman seperti KUR. Kalau petani menguasai ini, kita yakin petani Indonesia akan mandiri," kata dia.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin menambahkan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menilai bahwa Program READSI cukup berhasil.

"Kita telah berhasil memberdayakan para petani kita, terutama dalam meningkatkan pendapatan dan produksi. Termasuk penguatan dan kelembagaan didesa termasuk kemitraan yang terus berjalan," kata dia.

Berdasarkan keberhasilan tersebut, lanjut dia, Kementan menilai Program READSI bisa menjadi salah satu model yang mampu mendukung pencapaian pembangunan nasional dalam peningkatan kesejahteraan bagi keluarga petani, baik secara individu maupun secara kelompok.

"Tentu dengan harapan READSI ini bagaimana untuk meningkatkan dan kehidupan bagi rumah tangga petani. Oleh karena itu, Kementan saat ini terus berupaya memberikan pemberdayaan bagi masyarakat kita terutama masyarakat berpendapatan rendah agar mampu meningkatkan produktivitasnya. Dengan peningkatan produktivitas ini akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan bagi petani serta keluarganya, " jelas Amin.

Sebagai informasi, peserta pelatihan terdiri dari penyuluh dan fasilitator desa yang berasal dari wilayah READSI Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur yang masing-masing berjumlah 36 orang dengan total 108 peserta.

FOLLOW US