• News

Banjir Akibat Hujan Lebat di Somalia, Lebih 113 Ribu Orang Mengungsi

Yati Maulana | Senin, 06/11/2023 23:30 WIB
Banjir Akibat Hujan Lebat di Somalia, Lebih 113 Ribu Orang Mengungsi Peta Somalia

MOGADISHU - Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di beberapa wilayah Somalia telah menyebabkan lebih dari 113.000 orang mengungsi dan "menimbulkan dampak sementara" pada ratusan ribu orang, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) pada Senin, 6 November 2023.

Hujan ini terjadi setahun setelah negara Tanduk Afrika itu mengalami kekeringan terburuk dalam empat dekade, yang ditambah dengan kekerasan dan kenaikan harga pangan akibat perang di Ukraina yang menewaskan sebanyak 43.000 orang, menurut PBB.

Musim hujan Oktober-Desember saat ini telah menyebabkan hujan lebat di Puntland, Galmudug, South West, negara bagian Hirshabelle dan di daerah sepanjang sungai Juba di Negara Bagian Jubbaland, kata OCHA, yang disebabkan oleh El Nino.

El Nino merupakan fenomena iklim alami dimana permukaan air di Pasifik tengah dan timur menjadi sangat hangat dan menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia.

“Lebih dari 706.100 orang terkena dampak sementara, dengan lebih dari 113.690 orang mengungsi sementara dari rumah mereka di seluruh negeri,” kata kantor tersebut dalam laporan terbarunya.

Negara bagian barat daya dan Jubbaland adalah negara bagian yang paling parah terkena dampaknya, dengan total sekitar 536.608 orang terkena dampaknya, kata OCHA.

Di daerah Luuq di wilayah Gedo barat daya, sekitar 2.400 orang terjebak banjir, kata badan tersebut, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah sedang diambil untuk menyelamatkan mereka.

Sebanyak 14.000 keluarga lainnya telah terputus dari kota utama di Baardhere, kata OCHA.

Awal tahun ini, banjir memaksa seperempat juta orang meninggalkan rumah mereka setelah sungai Shabelle di Somalia tengah meluap dan menenggelamkan kota Beledweyne.

Badan-badan bantuan dan ilmuwan telah memperingatkan bahwa perubahan iklim adalah salah satu faktor utama yang mempercepat keadaan darurat kemanusiaan, sementara mereka yang terkena dampak adalah kelompok yang paling tidak bertanggung jawab atas emisi CO2.

FOLLOW US