• News

Listrik RS Indonesia Tidak Berfungsi, Turki Siap Terima Pasien RS Kanker Gaza

Yati Maulana | Jum'at, 03/11/2023 12:02 WIB
Listrik RS Indonesia Tidak Berfungsi, Turki Siap Terima Pasien RS Kanker Gaza Asap membumbung di Rumah Sakit Al-Wafa di Kota Gaza yang dibom Israel. (FOTO: GETTY IMAGE)

ANKARA - Turki siap menerima pasien kanker dari rumah sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza, yang tidak berfungsi pada Rabu setelah kehabisan bahan bakar, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada Kamis.

Para pejabat kesehatan mengatakan pada hari Rabu bahwa rumah sakit tersebut, yang merupakan satu-satunya rumah sakit pengobatan kanker di Jalur Gaza, harus ditutup di tengah pemboman Israel terhadap daerah kantong tersebut.

Dalam pernyataan di platform pesan sosial X, Koca mengatakan bahwa jika koordinasi diperlukan dilakukan, Turki siap membawa pasien kanker dan orang lain yang membutuhkan bantuan darurat ke Turki untuk melanjutkan pengobatan mereka.

“Sebagai Turki… kami siap memberikan dukungan apa pun dalam melanjutkan pengobatan pasien kanker yang terpaksa keluar dari rumah sakit karena kurangnya sumber daya,” kata Koca.

“Masyarakat internasional dan institusi terkait sayangnya belum mengambil inisiatif yang cukup untuk mencegah serangan terhadap rumah sakit. Menyelamatkan nyawa pasien kini menjadi tugas yang tidak bisa dihindari,” tambahnya.

Sementara itu, Ashraf Al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan pembangkit listrik utama di RS Indonesia sudah tidak berfungsi lagi.

Rumah sakit telah beralih ke generator cadangan tetapi tidak lagi mampu memberi daya pada lemari es kamar mayat dan generator oksigen.

“Jika kita tidak mendapatkan bahan bakar dalam beberapa hari ke depan, kita pasti akan mengalami bencana,” katanya.

Turki sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 200 ton bantuan kemanusiaan dan tim personel medis ke Mesir untuk warga Gaza, dan juga menawarkan untuk mendirikan rumah sakit lapangan di dekat perbatasan Rafah. Mereka mengutuk keras serangan Israel di Gaza, yang dilakukan sebagai pembalasan atas serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, dan menyerukan gencatan senjata.

Dalam laporan terbaru dari Bantuan Medis untuk Palestina, Dr. Marwan Abusada, kepala bedah di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, mengatakan situasi di rumah sakit di Gaza “sangat buruk”.

“Kami hampir kehabisan bahan bakar… Kebutuhan konsumsi sangat besar karena banyaknya korban luka dan ribuan orang yang mengungsi dan mencari perlindungan di rumah sakit,” kata Abusada, seraya menambahkan bahwa di Al-Shifa ada lebih dari 800 orang yang terluka, jauh melebihi kapasitasnya.

Dia mengatakan banyak pengungsi yang tinggal di halaman rumah sakit dan di dalam gedung, termasuk koridornya, dan ada kemungkinan besar pandemi menyebar antara pasien dan pengungsi.

"Ruang UGD sudah sangat penuh. Kami tidak punya kapasitas untuk merawat semua orang yang terluka. Setiap jam ada puluhan orang terluka yang datang untuk mendapatkan perawatan. Kami menghadapi bencana yang nyata."

FOLLOW US