• News

Mangrove, Kesetiaan Sang Penghibur Bumi

Pamudji Slamet | Rabu, 01/11/2023 07:19 WIB
Mangrove, Kesetiaan Sang Penghibur Bumi Ilustrasi Hutan Mangrove

JAKARTA - Seperti kemarin, hari ini bumi masih bersedih. Namun bersyukur masih ada utusan alam yang setia menghibur. Namanya, mangrove.

Mangrove selalu bersungguh-sungguh menjalankan tugas dari alam untuk menjaga hidup sang bumi. Pun demikian tugas menyerap karbon, tak pernah main-main dia kerjakan. Bahkan, mangrove termasuk tumbuhan yang sangat efektif untuk urusan serap-menyerap karbon.

Kemampuan mangrove menyerap karbon, secara alamiah, lebih besar dibandingkan tumbuhan lain. Ada dua faktor yang memengaruhi keunggulan itu. Yakni karakteristik fisik dan tipikal habitat tempat tumbuh.

Secara fisik, mangrove merupakan tumbuhan berdaun banyak. Karakteristik ini menjadikan dia mampu menyerap karbon dalam jumlah besar. Seperti diketahui, penyerapan karbon yang merupakan sumber emisi, terjadi ketika daun melakukan proses fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun, tentunya semakin besar potensi penyerapan karbon.

Keunggulan kedua adalah habitat temoar mangrove tumbuh dan menjalani kehidupan. Secara alamiah, mangrove tumbuh di tanah gambut, yang memungkinkan penyimpanan karbon lebih besar daripada yang ada di atas permukaan.

Lalu apa yang terjadi selama proses fotosintesis? Ini jawabannya: dalam proses fotosintesis, tumbuhan akan menyerap CO2 dan H2O dibantu oleh sinar matahari, yang kemudian diubah menjadi glukosa dan O2. Penyerapan emisi gas karbon menjadi lebih maksimal karena mangrove memiliki sistem akar napas dan keunikan struktur tumbuhan pantai. Terkait hal ini, banyak penelitian yang menyebutkan satu hektare mangrove dapat menyerap 39,75 juta ton karbom per tahun. Dahsyat, bukan.

Iya benar, dahsyat. Lebih dahsyat lagi ternyata 21 persen total hutan mangrove dunia ada di Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),  Indonesia memiliki 3,39 juta hektare mangrove. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional (PMN) tahun 2022, luas mangrove yang ada di Tanah Air meningkat menjadi 3,39 juta hektare.

Bila dipetakan berdasarkan jenis, jumlah mangrove lebat yang memiliki tutupan tajuk lebih dari 70 persen sebanyak 3,16 juta hektare. Sedangkan mangrove sedang dengan tutupan tajuk 30-70 persen sebanyak 186,5 ribu hektare. Sementara mangrove jarang yang memiliki tutupan tajuk kurang dari 30 persen sebanyak 53,8 ribu hektare

Tak hanya menghampar di jutaan hektare lahan, mangrove di Indonesia juga terdiri atas ratusan jenis. Berdasarkan hasil penelitian, Indonesia memiliki 202 jenis mangrove.

Adapun Jenis mangrove yang sering ditemui di Indonesia yakni Rhizophora sp, Bruguiera sp, Avicennia sp, Lumnitzara sp, Xylocarpus sp, Sonneratia sp, Nypa fruticans, Aegiceras sp, Acanthus sp, Acrostichum sp, Ceriops sp, Heritiera sp, serta Scyphiphora sp.

Seluruh jenis tersebut tumbuh subur di surga mangrove Indonesia, terutama di Pulau Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Tiga pulau inilah penyumbang mangrove terbesar di bumi Indonesia.

FOLLOW US