• Info DPR

Legislator: Media Berperan Penting Rawat NKRI

Yahya Sukamdani | Sabtu, 28/10/2023 17:27 WIB
Legislator: Media Berperan Penting Rawat NKRI Pembukaan Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Yogyakarta, Jumat malam (27/10/2023). Foto: dpr

YOGYAKARTA - Legislator Komisi I DPR Mohammad Idham Samawi menyampaikan tidak mudah menjaga dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, ribuan budaya, dan kekayaan alam berlimpah.

“Peran media menjadi sangat penting untuk turut merawat NKRI, meskipun di era digital seperti sekarang menjadi tidak mudaj," kata Idham dalam acara forum komunikasi dan sosialisasi kinerja DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bertajuk “Peran Media dalam Menanggulangi Perundungan pada Anak” di Yogyakarta, Jumat malam (27/10/2023).

Politikus PDI Perjuangan ini berharap para wartawan ikut membantu merawat dan menjaga NKRI dengan mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada anak-anak sejak dini di rumah.

“Kita harus merawat NKRI dengan Pancasila ini sampai kiamat, selama NKRI ini masih ada,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto mengatakan di era digital ini pentingnya pengawasan kepada anak-anak di saat bermain smartphone.

Penting dalam sehari selama setengah atau satu jam anak-anak diajak dialog, curhat terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Saat itulah orang tua bisa memberikan jawaban soal kehidupan mereka termasuk mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Itu penting agar anak-anak tidak curhat ke media sosial,” ujarnya.

Selain itu, Eko menuturkan perlunya pengajaran nilai-nilai Pancasila sejak dini untuk menghindari perundungan.

Hal yang sama disampaikan Kabiro Pemberitaan Setjen DPR RI Indra Pahlevi, jika zaman yang sudah berubah ini berbeda pula cara sosialosasi anak-anak berikut cara orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila dan budi pekerti di rumah dan lingkungan masyarakat.

“Kalau dulu orangtua marah dan menghukum ketika anak dianggap salah, tentu saat ini tidak cukup tanpa diberi kesadaran dan pengetahuan yang rasional. Dan, pasti untuk Pancasila dan budi pekerti untuk menghindari perundungan itu harus lebih ditekankan. Misalnya perlunya pelajaran Pancasila kembali diterapkan di sekolah sejak dini hingga di perguruan tinggi," kata Indra.

Indra pun mengungkapkan bagaimana sebelumnya di era sebelum reformasi ada yang namanya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) agar peserta didik memahami dan mengamalkan Pancasila.

Turut hadir dalam acara tersebut, Deputi Persidangan Suprihartini, Kepala Pusat Teknologi Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI Djaka Dwi Winarko, dan Kepala Pemberitaan DPD RI Mahyu.

FOLLOW US