• Kabar Pertanian

Kementan Gelar Workshop Prapendampingan Fasilitator Desa Bagi Petani Kakao

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 26/10/2023 11:51 WIB
Kementan Gelar Workshop Prapendampingan Fasilitator Desa Bagi Petani Kakao Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP melakukan Workshop Prapendampingan Fasilitator Desa Bagi Petani Kakao Program READSI. (Foto: Kementan)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya untuk meningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian dan kelembagaan petani yang lebih berorientasi usaha formal. Salah satunya pada komoditas kakao.

Di beberapa kesempatan, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa salah satu pengungkit produktivitas pertanian yang paling utama adalah SDM.

"Berkali-kali saya sampaikan bahwa ada tiga pengungkit produktivitas pertanian, yakni produksi (25 persen), peraturan perundang-undangan (25 persen) dan yang paling utama adalah SDM (50 persen)," tegas Dedi.

BPPSDMP melalui project Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-Up Initiative (READSI) mendukung pelayanan dan Pemasaran bagi Petani Kakao (Public Private Partnership) salah satunya di wilayah Sulawesi.

Sejak 2018, Kementan melalui BPPSDMP telah bekerjasama dengan PT Mars Symbioscience dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pertanian dan kelembagaan petani yang lebih berorientasi usaha formal.

Melihat praktek baik dan hubungan kerjasama yang baik tersebut, pada 2023 dilakukan perpanjangan kerjasama tahap ke-2. Bentuk kerjasama tersebut salah satunya melalui kegiatan pelatihan adopsi dan observasi kakao bagi fasilitator desa. Tujuannya, melatih para Fasilitator Desa melakukan pendampingan dan pengawalan bagi petani kakao di wilayah READSI dengan metode Adopsi dan Observasi Kakao.

Namun untuk lebih memaksimalkan keberlangsungan program agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, perlu dilakukan Workshop Pra Pendampingan bagi petani kakao untuk menyamakan pemahaman dan konsep pelaksanaan adopsi dan observasi kakao.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Kolaka Utara, H. Syamsuddin yang hadir membuka acara ini mengatakan, kegiatan dari kerjasama dengan PT Mars Symbioscience ini sangat relevan, mengingat kakao adalah salah satu komoditas unggulan di Kolaka Utara.

"Petani kakao memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi lokal dan nasional. Oleh karena itu, tema acara ini pra-pendampingan bagi petani kakao sangat tepat sebagai langkah awal yang akan memandu para petani dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam usaha pertanian mereka," ujar dia.

Lebih lanjut Syamsuddin mengharapkan dari workshop ini dapat meningkatkan pemahaman yang sama. "Terutama mengenai materi Adopsi dan Observasi sebagai tools untuk melihat tingkat adopsi petani terhadap peningkatan produksi guna mendukung keberlanjutan kakao dan penumbuhkembangan Cocoa Doctor di wilayah program READSI," ujarnya.

Sementara itu, Manager Program READSI, Andi Amal Hayat Makmur menuturkan bahwa workshop ini bertujuan untuk menyamakan persepsi sebelum pelaksanaan pendampingan dalam mendukung peningkatan produksi dan keberlanjutan kakao serta penumbuhkembangan Cocoa Doctor di wilayah program.

"Hasil workshop pra pendampingan fasilitator desa ini diharapkan dapat membekali fasilitator desa dalam melakukan pendampingan terkait agronomi dan bisnis cocoa doctor di masing-masing wilayah," kata dia.

Pertemuan Workshop ini akan dibagi tiga regional, yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Untuk pelaksanaan Workshop regional pertama dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara selama 2 hari, dari 26 - 27 Oktober 2023, sedangkan untuk pelaksanaan di provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah akan dilaksanakan di November.

Jumlah peserta yang hadir pada workshop ini sebanyak 60 orang yang terdiri dari Kepala Desa terpilih di Kolaka dan Kolaka Utara, Penyuluh Pertanian, Fasilitator Desa, tim pelaksana NPMO, PPSU, DPMO Program READSI dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.

"Diharapkan dari pertemuan workshop ini dapat meningkatkan pemahaman para peserta khususnya bagi komponen perangkat kepala desa, fasilitator desa dan penyuluh pertanian untuk mendukung keberlanjutan kakao dan penumbuh kembangan cocoa doctor di wilayah program READSI," ujarnya.

FOLLOW US