• News

Disalahkan Atas Aksi Separatis, Rusia Sebut PM Armenia Menggoda Barat

Yati Maulana | Rabu, 27/09/2023 07:01 WIB
Disalahkan Atas Aksi Separatis, Rusia Sebut PM Armenia Menggoda Barat Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menghadiri KTT Uni Ekonomi Eurasia di Moskow, Rusia 25 Mei 2023. Foto: Sputnik via Reuters

MOSKOW - Rusia mengatakan kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Senin bahwa dia sendiri yang harus disalahkan atas kemenangan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh karena dia bersikeras untuk menggoda Barat daripada bekerja sama dengan Moskow dan Baku untuk perdamaian.

Pashinyan mengatakan dalam pidatonya pada hari Minggu bahwa Rusia telah mengecewakan Armenia karena tidak memberikan lebih banyak bantuan untuk mencegah krisis di wilayah yang memisahkan diri tersebut, dan menambahkan bahwa ia harus mengubah aliansi keamanan Armenia.

Kementerian luar negeri Rusia membalas dengan serangan keras terhadap Pashinyan.

“Kami yakin bahwa kepemimpinan Yerevan membuat kesalahan besar dengan sengaja mencoba menghancurkan hubungan multi-aspek Armenia dengan Rusia yang telah terjalin selama berabad-abad dan menjadikan negara itu sebagai sandera permainan geopolitik Barat,” katanya.

Azerbaijan merebut Karabakh dalam serangan kilat pekan lalu, menyebabkan ribuan etnis Armenia melarikan diri ke Armenia. Baku telah berjanji untuk melindungi hak-hak sekitar 120.000 warga Armenia yang tinggal di Karabakh, tetapi banyak yang menolak untuk menerima jaminan tersebut.

Karabakh secara internasional dipandang sebagai wilayah Azerbaijan.

Rusia, yang memiliki sekitar 2.000 pasukan penjaga perdamaian di wilayah tersebut, mengatakan Pashinyan berusaha melepaskan diri dari tanggung jawab atas kegagalan dalam kebijakan dalam dan luar negeri dengan menyalahkan Moskow.

Pernyataan Pashinyan tentang transformasi aliansi menunjukkan bahwa ia bersiap untuk beralih dari aliansi Armenia dengan Moskow ke arah Barat, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Rusia mengatakan Pashinyan “menghindari kerja sama dengan Rusia dan Azerbaijan dan malah lari ke Barat” untuk menyelesaikan krisis Karabakh dan bahwa pihak berwenang di Yerevan telah memicu histeria anti-Rusia di media Armenia.

Moskow membantah tuduhan bahwa mereka terlibat dalam protes di Yerevan dan memperingatkan Pashinyan bahwa meskipun Rusia tidak mengobarkan revolusi, namun negara-negara Barat yang melakukannya.

“Kepala pemerintahan Armenia harus menyadari bahwa Moskow tidak terlibat dalam hal-hal seperti itu – tidak seperti Barat yang cukup mahir dalam mengorganisir ‘revolusi warna’,” kata Rusia.

Rusia menyalahkan Amerika Serikat yang memicu apa yang disebut revolusi warna di beberapa republik pasca-Soviet termasuk Ukraina.