• Bisnis

Kinerja Positif, Asuransi Astra dan OJK Terus Masifkan Literasi Sadar Berasuransi

Wahyoe Boediwardhana | Minggu, 24/09/2023 14:48 WIB
Kinerja Positif, Asuransi Astra dan OJK Terus Masifkan Literasi Sadar Berasuransi Regional Head Jatim Intim Asuransi Astra Muliawansyah (kiri), berbincang bersama Public Relations & CSR Manager Astra Life Denny Tan (kanan), keduanya membahas upaya literasi kesadaran berasuransi masyarakat Indonesia yang harus terus ditingkatkan. Karena data OJK menunjukkan tingkatliterasi kesadaran berasuransi masyarakat Indonesia masih berkisar antara 10-20 persen. (Foto.Istimewa)

SURABAYA – Dua lini usaha Astra Financial di bidang asuransi, masing-masing Asuransi Astra dan Astra Life, terus menggenjot literasi kesadaran berasuransi di masyarakat agar menjadi suatu kebutuhan dan langkah preventif. Terutama bagi para pemilik kendaraan bermotor.

Regional Head Jatim Intim Asuransi Astra Muliawansyah, saat menjadi pembicara di acara Astra Financial Talk, dalam rangkaian Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2023 di Surabaya mengatakan, meskipun kinerja Asuransi Astra di sepanjang tahun 2023 hingga akhir tahun ini diperkirakan akan cukup menggembirakan, namun pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tetap secara massif menggelar literasi sadar berasuransi, terutama kini ditujukan kepada siswa-siswa sekolah menengah atas kejuruan atau vokasi.

“Saya melihat pemahaman masyarakat sendiri, literasinya untuk memiliki asuransi saat pembelian kendaraan bermotor dan sudah semakin sadar, meskipun data OJK menyebutkan literasi masyarakat di bidang asuransi masih di bawah 10 persen. Makanya, kami bekerjasama dengan OJK juga, tetap terus melakukan literasi-literasi dan edukasi-edukasi itu,” kata Muliawansyah di Grand City Convex Surabaya, Sabtu (23/9/2023).

Ia mencontohkn, di wilayah Jawa Timur pihaknya telah menyasar beberapa sekolah kejuruan untuk mengenalkan sadar berasuransi kepada masyarakat, dengan menyambangi beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Malang dan Surabaya.

Data OJK tentang literasi berasuransi masyarakat yang angkanya masih sekitar 10-20 persen, itu menurut Muliawansyah diperkirakan didominasi oleh pemilik kendaraan bermotor yang pembeliannya dilakukan secara tunai (cash).

“Ini yang harus terus diedukasi. Asuransi biasanya setahun-setahun. Nanti tahun depan diperpanjang lagi. Kalau mereka yang beli secara kredit, ya pasti otomatis ada asuransinya sesuai dengan tenor pinjaman,” jelas Muliawansyah.

Asuransi Astra sendiri menurut Muliawansyah, sepanjang tahun 2023 hingga akhir tahun ini diperkirakan akan mampu menggapai kinerja positif.

“Ada kenaikan premi sebesar 24 persen dibanding tahun lalu year on year (yoy). Saya sendiri berharap tahun ini akan bisa ditutup di capaian angka Rp 6,23 triliun,” kata Muliawansyah.

Area Jawa Timur sendiri dikatakan mencover 18 persen dari total pendapatan nasional yang dicapai perusahaan. Jika secara nasional target yang ditetapkan meningkat sebesar 24 persen, maka untuk Jatim kenaikannya mencapai 27 persen.

“Dan itu terutama ditopang oleh DO kendaraan bermotor yang ada saat ini. Terbesar di DO merk Toyota dan Daihatsu,” jelas Muliawansyah.

Sementara itu di tempat sama, Public Relations & CSR Manager Astra Life Denny Tan juga mengungkapkan secara khusus kinerja Astra Life, dimana berdasarkan data per Juni 2023, Astra Life merupakan perusahaan asuransi jiwa dengan berbagai pencapaian yang signifikan sejak pertama kali hadir di tahun 2014.

“Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, Astra Life telah mencatatkan sebanyak 3,77 juta tertanggung, atau bertumbuh lebih dari 9 kali lipat dibandingkan capaian di tahun 2014,” jelas Denny Tan.

Pertumbuhan positif Astra Life pada semester I tahun ini juga ditunjukkan oleh beberapa indikator kunci lainnya, seperti nilai Gross Written Premium/GWP yang tetap menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya secara year on year (yoy), sekalipun di tengah kondisi makro ekonomi yang masih cenderung fluktuatif. Selain itu, total aset Astra Life per semester I 2023 juga telah menembus angka Rp7,93 triliun atau bertumbuh sekitar 7 persen secara year on year (yoy).

FOLLOW US