• News

Krisis Kesehatan Makin Parah, PBB Sebut 1.200 Anak Sudan Meninggal di Pengungsian

Yati Maulana | Rabu, 20/09/2023 07:01 WIB
Krisis Kesehatan Makin Parah, PBB Sebut 1.200 Anak Sudan Meninggal di Pengungsian Pemilik gerobak Chad mengangkut barang-barang warga Sudan yang melarikan diri dari konflik di wilayah Darfur Sudan, di Adre, Chad 4 Agustus 2023. Foto: Reuters

JENEWA - Lebih dari 1.200 anak meninggal karena dugaan campak dan kekurangan gizi di kamp pengungsi Sudan. Sementara ribuan lainnya, termasuk bayi baru lahir, berisiko meninggal sebelum akhir tahun, kata badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, 19 September 2023.

Hampir enam bulan setelah konflik antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter, Pasukan Dukungan Cepat, sektor kesehatan di negara itu berada dalam kondisi terpuruk akibat serangan langsung dari pihak-pihak yang bertikai serta kekurangan staf dan obat-obatan, kata mereka.

Allen Maina, kepala kesehatan masyarakat di badan pengungsi PBB (UNHCR), mengatakan pada pengarahan PBB di Jenewa bahwa lebih dari 1.200 anak di bawah usia lima tahun telah meninggal di negara bagian White Nile sejak bulan Mei. “Sayangnya kami khawatir jumlahnya akan terus meningkat,” tambahnya.

Badan Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan pihaknya khawatir bahwa “ribuan bayi baru lahir” di antara 333.000 bayi yang diketahui akan lahir sebelum akhir tahun ini akan meninggal.

“Mereka dan ibu mereka membutuhkan layanan persalinan yang terampil. Namun di negara di mana jutaan orang terjebak di zona perang atau menjadi pengungsi, dan terdapat kekurangan pasokan medis, layanan seperti itu semakin kecil kemungkinannya dari hari ke hari,” juru bicara UNICEF James Elder menceritakan pengarahan yang sama.

Setiap bulan, sekitar 55.000 anak memerlukan pengobatan untuk bentuk malnutrisi terburuk di Sudan, namun kurang dari satu dari 50 pusat nutrisi yang berfungsi di ibu kota Khartoum dan satu dari sepuluh di Darfur Barat, katanya.

FOLLOW US