• Info MPR

Ketua MPR Dorong Pengembangan Desa Wisata di Purbalingga

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 15/09/2023 16:45 WIB
Ketua MPR Dorong Pengembangan Desa Wisata di Purbalingga Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) bertemu dengan perwakilan masyarakat Desa Bantarbarang di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (15/9/23).) (Foto: Humas MPR)

PURBALINGGA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk lebih menggiatkan sektor pariwisata dalam penguatan ekonomi daerah. Terlebih, potensi wisata di Kabupaten Purbalingga sangat besar. Sehingga, lebih mudah untuk menghadirkan desa wisata yang digagas Wakil Presiden KH Maruf Amin.

"Salah satu desa yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Purbalingga dalam pengembangan desa wisata adalah Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Karena di Desa Bantarbarang ini lah salah satu pahlawan nasional kita, Panglima Besar Jenderal Soedirman dilahirkan," ujar Bamsoet saat bertemu dengan perwakilan masyarakat Desa Bantarbarang di Purbalingga, Jumat (15/9/23).

Bamsoet memaparkan, saat bertemu dengan perwakilan masyarakat Desa Bantarbarang, dirinya menerima aspirasi terkait usulan perbaikan infrastruktur di Desa Bantarbarang. Di Desa Bantarbarang sendiri terdapat rumah tempat Jenderal Soedirman dilahirkan pada 24 Januari 1916. Untuk mengenang jasa Jenderal Soedirman dibuatlah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman di Desa Bantarbarang.

"Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Purbalingga. Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman ini banyak menarik pengunjung yang datang. Hanya saja infrastruktur jalan raya di Desa Bantarbarang, masih kurang bagus. Masyarakat Desa Bantarbarang juga berharap Pemkab Purbalingga lebih mengembangkan Desa Bantarbarang sebagai desa wisata, sehingga bisa memberikan multiplayer effect dalam peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," kata Bamsoet.

Bamsoet menuturkan, Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman dibangun pada tahun 1976. Monumen tersebut diresmikan oleh Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Wapangab) Jenderal Surono Reksodimedjo pada tanggal 21 Maret 1979.

Monumen berupa duplikat rumah tempat dilahirkannya Jenderal Soedirman, dilengkapi dengan pendopo, masjid, dan relief perjuangan Jenderal Soedirman. Dalam rumah joglo berdinding anyaman bambu ini terdapat kamar tempat Jenderal Soedirman dilahirkan. Lengkap dengan ayunan bambu yang digunakan untuk menimang.

"Rumah terdiri dari empat ruangan dengan tiga kamar tidur, di ruang tengah terdapat meja dan kursi. Selain itu juga terdapat diorama mini yang menggambarkan perjalanan hidup Jenderal Soedirman sejak lahir hingga melakukan perang gerilya," pungkas Bamsoet.

FOLLOW US