JAKARTA - Sia menemukan inspirasi dari momen tergelapnya untuk menciptakan musik baru. Ia merilis album "Reasonable Woman" yang tercipta dari tiga tahun masa-masa depresi perceraiannya.

Penyanyi Australia berusia 47 tahun ini mengungkapkan dalam wawancara baru-baru ini dengan Zane Lowe di Apple Music 1 bahwa dia mengalami masa depresi setelah perceraiannya dengan Erik Anders Lang setelah dua tahun menikah.

“Sebenarnya, sebenarnya saya baru saja menulis lagu di sana-sini selama enam, tujuh tahun terakhir,” kata sang penulis lagu sambil mendiskusikan albumnya yang akan datang, "Reasonable Woman".

"Saya bercerai dan itu benar-benar membuat saya terpukul. Itu adalah masa yang kelam ketika saya terbaring di tempat tidur selama tiga tahun, benar-benar depresi berat. Jadi saya tidak bisa melakukan apa pun selama jangka waktu itu," dia menambahkan.

"Reasonable Woman" akan menandai perilisan album pertama pemenang Grammy tersebut sejak "This Is Acting" tahun 2016.

Sementara albumnya diperkirakan akan dirilis pada musim semi 2024, penyanyi tersebut merilis single dari album bertajuk "Gimme Love" pada hari Rabu (13/9/2023).

Berbicara tentang bagaimana dia bisa merekam musik barunya, dia berkata bahwa dia memulai dengan merekam "hanya sedikit demi sedikit di sana-sini."

“Dan akhirnya, ternyata kami punya cukup lagu untuk dijadikan album, cukup bagus,” jelasnya.

"Jadi saya hanya mengandalkan manajemen saya untuk memberi tahu saya kapan kami punya cukup banyak yang bagus karena saya tidak benar-benar... Saya bisa tahu kapan menurut saya ada yang bagus, saya rasa saya bisa tahu, tapi mereka memberi tahu saya kapan kita punya 11 atau 12 atau 13 yang cukup bagus, sangat bagus."

Meskipun artis tersebut relatif tertutup tentang kehidupan cintanya setelah perceraiannya, dia menikahi pacarnya Dan Bernad, dalam sebuah upacara intim di Portofino, Italia, pada bulan Mei.

Sejauh bagaimana dia bisa tetap percaya diri saat tampil, dia menjelaskan bahwa memakai wig pirang khasnya telah membantunya menciptakan "gelembung kecil" untuk dirinya sendiri.

"Saat saya sadar adalah saat saya memakai wig di wajah saya dan saat itulah saya memakai in-ear dan wig dan saya seperti, `Sepertinya saya berada dalam gelembung kecil dengan diri saya sendiri.` Tapi sekarang saya tahu bahwa itulah yang terjadi, saya pikir mungkin suatu hari nanti saya akan melakukan pertunjukan dengan wajah terbuka lagi dan tidak terlalu senang berbicara dengan penonton dan dicemooh dan hadir lagi karena pertunjukan itu sangat menyenangkan di masa lalu sehari sebelum aku memakai wig itu," katanya.

"Mereka benar-benar menyenangkan." (*)