• News

Presiden Xi Jinping dan Maduro Sepakat Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Bilateral

Tri Umardini | Kamis, 14/09/2023 04:05 WIB
Presiden Xi Jinping dan Maduro Sepakat Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Bilateral Presiden Venezuela Nicolas Maduro, kanan depan, berjalan bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam upacara penyambutan di Aula Besar Rakyat di Beijing. (FOTO: REUTERS)

JAKARTA - Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, di mana kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan hubungan negara mereka.

Media pemerintah Tiongkok mengatakan kedua pemimpin pada hari Rabu (13/9/2023) menandatangani beberapa dokumen kerja sama bilateral yang berfokus pada bidang-bidang termasuk ekonomi, perdagangan dan pariwisata setelah pembicaraan di Beijing.

Xi mengatakan Tiongkok akan meningkatkan hubungannya dengan Venezuela menjadi “kemitraan strategis segala cuaca”, sebuah label yang hanya diberikan kepada beberapa mitra diplomatiknya.

Ia juga menunjukkan bahwa kedua negara adalah mitra pembangunan bersama, dan menekankan bahwa keduanya adalah “teman baik yang saling percaya”.

Venezuela mengatakan pihaknya secara aktif mendukung Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok untuk meningkatkan infrastruktur perdagangan global, kata media pemerintah Tiongkok, merujuk pada konferensi mendatang di Tiongkok bulan depan.

Tiongkok mengatakan pihaknya telah menandatangani perjanjian kerja sama Belt and Road dengan lebih dari 150 negara dan lebih dari 30 organisasi internasional.

Maduro mengatakan Venezuela juga bersedia berkomunikasi dan bekerja sama secara erat dengan Tiongkok dalam kerangka multilateral seperti mekanisme BRICS dan PBB.

Venezuela secara aktif berupaya menjadi anggota BRICS, sekelompok negara berkembang – Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang baru-baru ini mendukung ekspansi dan menyambut anggota baru.

Maduro telah membina hubungan dengan Tiongkok selama bertahun-tahun berkuasa, mendapatkan dukungan bagi negaranya dalam bentuk pinjaman, uang tunai, dan investasi senilai puluhan miliar dolar.

Pekan lalu, Maduro mengunggah di media sosial bahwa kunjungan “bersejarahnya” bertujuan untuk “memperkuat kerja sama dan pembangunan tatanan dunia baru”.

Tiongkok adalah kreditor utama Venezuela, meminjamkan sekitar $50 miliar kepada anggota OPEC pada tahun 2010an. Venezuela membayar utangnya dengan pengiriman minyak, yang merupakan salah satu cadangan minyak terbesar di dunia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning memuji hubungan dengan Venezuela sebagai “kuat”, dan menyebut kedua negara sebagai “mitra strategis yang komprehensif”.

Sekitar tujuh juta orang telah meninggalkan Venezuela di tengah krisis politik dan kemanusiaan yang kompleks yang terus berlanjut selama satu dekade terakhir. Negara ini bergantung pada minyak sebagai ekspor utamanya tetapi menghadapi sanksi dari Amerika Serikat. (*)

FOLLOW US